PPKM Darurat di Solo, PKL Angkringan: Warga Berkerumun yang Ditertibkan, Bukan Pedagangnya

Para PKL Angkringan di Solo harus kembali bersabar, sebab PPKM Darurat kembali diperpanjang

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 19:41 WIB
PPKM Darurat di Solo, PKL Angkringan: Warga Berkerumun yang Ditertibkan, Bukan Pedagangnya
Penutupan Jl dr Radjiman Solo, Senin (5/7/2021). Para PKL Angkringan di Solo harus kembali bersabar, sebab PPKM Darurat kembali diperpanjang. [Solopos-Wahyu Prakoso]

Sulit Mencapai Target Penjualan

Agus mengatakan para pedagang sudah berusaha mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Para pedagang hanya berharap jam operasional dilonggarkan sehingga para pedagang bisa mencapai target penjualan.

“Selama ini para pelaku usaha yang ditertibkan. Seharusnya masyarakat berkerumun yang ditertibkan. Bukan pedagangnya. Kalaupun diatur jamnya, jangan dibatasi, toh masih bisa take away [dibawa pulang],” paparnya.

Menurut Agus, ekitar 30 anggota paguyuban Pasar Pawon atau pemasok menu makanan angkringan di Kota Solo mengurangi produksi selama PPKM Darurat. Makanan yang biasanya siap mulai pukul 14.00 WIB tapi sekarang menyesuaikan menjadi mulai pukul 11.00 WIB.

Baca Juga:210 Ribu Karyawan Mall di Surabaya Terancam PHK Akibat Perpanjangan PPKM Darurat

Ketua Paguyuban Galabo Malam, Agung Wahyu Hidayat, menjelaskan para anggota memilih tutup sama seperti selama PPKM Darurat. Ada 28 pedagang yang tergabung dalam paguyuban. “Soalnya kami buka dari pukul 16.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB sudah disuruh pulang. Apalagi jalannya disekat,” jelasnya.

Sebagai informasi, Pemkot Solo mengedarkan Surat Edaran (SE) mengenai PPKM Level 4 pada Rabu siang. Dalam SE tersebut tidak ada perubahan aturan bagi warung makan, PKL, dan sejenisnya masih sama dengan PPKM darurat.

Aturan itu yakni hanya melayani pengiriman makanan/dibawa pulang dan tidak menerima makan di tempat. Jam operasional sampai pukul 20.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini