Markis Kido Meninggal, Ini Cara Memberikan Pertolongan saat Terjadi Serangan Jantung

Markis Kido meninggal dunia karena jantung, ini cara untuk memberikan pertolongan pertama orang yang terkena serangan jantung

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 15 Juni 2021 | 11:16 WIB
Markis Kido Meninggal, Ini Cara Memberikan Pertolongan saat Terjadi Serangan Jantung
Ilustrasi Serangan Jantung. (Pexels/Freestockorg)

SuaraSurakarta.id - Legenda bulu tangkis nasional Markis Kido meninggal saat bermain bulu tangkis pada Senin (14/6/2021). Ia meninggal karena serangan jantung

Nah, bagaimana memberikan pertolongan pertama kepada orang yang terkena serangan jantung?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda melakukan pertolongan pertama pada kasus serangan jantung hingga tak sadarkan diri. Salah satunya jangan mendudukkan tetapi membaringkannya.

"Seorang yang kolaps atau pingsan atau tidak sadarkan diri jangan didudukkan harusnya dibaringkan," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito A. Damay dilansir dari ANTARA, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga:Markis Kido Dimakamkan Satu Liang Bersama Ayahnya

Vito mengatakan, membaringkan orang yang terkena serangan jantung membuat aliran darah ke otaknya lebih baik, karena posisi sejajar dengan jantung yang memompa darah.

"Kalau perlu malah kakinya diangkat 30 cm agar bisa membantu aliran balik sirkulasi darah ke jantung agar dipompa ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Akan membantu orang yang pingsan cepat sadar penuh," kata dia.

Selain itu, Anda jangan memberikan dia minum hingga benar-benar sadar dan bisa minum sendiri. Hal ini untuk menghindari korban tersedak dan semakin berat kondisinya. Air bisa masuk ke saluran napas karena dia tak sadar dan menelan spontan. Jadi, tunggu dia sadar dulu lalu beri dia minum. Cara ini lebih aman.

Vito mengingatkan, saat seseorang pingsan atau hilang kesadaran mendadak, Anda perlu membangunkannya walau dia tidak bisa sadar penuh. Tetapi masih ada napas spontan dan nadinya berdenyut.

"Kalau henti jantung dipanggil tidak akan respon, napas spontan tidak ada atau mungkin mengorok dan denyut pun tidak teraba. maka segera lakukan CPR," tutur dia.

Baca Juga:Selamat Jalan Markis Kido, PBSI: Legenda dan Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia

Salah satu metode CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau RJP (resusitasi jantung paru) yang bisa Anda lakukan bila bukan seorang profesional kesehatan, ialah pijat jantung. Saat melakukannya, Anda juga harus punya teknik yang benar.

Menurut Vito, awam bahkan atlet perlu paham teknik CPR yang benar, apalagi setelah kasus serangan jantung hingga tak sadarkan diri yang menimpa beberapa figur publik seperti gelandang tim nasional Denmark, Christian Eriksen dan pebulutangkis Markis Kido.

PERKI sendiri mengadakan seminar untuk awam khusus untuk CPR ini agar dapat menolong rekan atau orang di sekitar mereka yang terkena serangan jantung atau henti jantung dan agar kasus serangan jantung yang sebenarnya bisa diselamatkan tak berujung kematian. Bagi Anda yang tertarik mendapatkan pengetahuan mengenai hal ini bisa menghubungi nomor (021) 57852940.

"Kemarin saya menanyakan PSSI, sekarang saya menanyakan PBSI. Mau kah kira kira kerjasama dengan PERKI untuk pelatihan basic life support awam," demikian kata Vito.

Di sisi lain, pengetahuan mengenai ciri serangan atau henti jantung yang terjadi begitu cepat juga perlu Anda pahami. Tetapi lebih dari itu, penting juga untuk mencegahnya jangan sampai terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak