Kota Solo Sering Banjir Saat Hujan Deras, Ini Langkah Wali Kota Gibran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming akan segera mencarikan solusi untuk mengatasi permasalah banjir langganan tersebut

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Mei 2021 | 16:37 WIB
Kota Solo Sering Banjir Saat Hujan Deras, Ini Langkah Wali Kota Gibran
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat meninjau salah satu lokasi yang sering banjir saat di hujan turun di daerah Jebres. [Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah wilayah di Kota Solo sering banjir dan terjadi genangan ketika hujan deras yang turun. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming pun akan segera mencarikan solusi untuk mengatasi permasalah tersebut. 

Titik-titik banjir di Kota Solo seperti, depan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jalan Muh. Yamin (Notosuman), Joyotakan, dan daerah palang pintu kereta api Jebres. 

"Sudah kita lihat problemnya. Banyak drainase yang mampet, sehingga banyak sampah makanan dan sisa minyak yang menyumbat aliran air," ujar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat ditemui disela-sela lokasi banjir, Jumat (28/5/2021). 

Dalam waktu dekat akan dipasang box culvert untuk memperlancar arus air yang dimensinya lebih besar dari selokan biasa. Jadi akan segera diatasi sehingga saat hujan tidak banjir atau tergenang. 

Baca Juga:Banjir Rob Jebol Tanggul Pembatas, Industri Pengeringan Ikan di Probolinggo Merugi

"Kita bikin sodetan baru ke arah Jalan Honggowongso dan dipasang box culvert. Untuk saluran di depan OJK akan dikeruk dan diperdalam, sedangkan titik-titik banjir lainnya sedang kita identifikasi dan kita perbaiki segera," terang dia. 

Untuk lokasi di kampung sekitar palang pintu KA Jebres masalahnya sudah diketahui. Drainase di sana sudah dilebarkan tapi menyempit di lahan milik PT KAI. 

"Kita akan koordinasi dengan PT KAI, soalnya dengan volume air yang semakin membesar dikala hujan. Yang mengecil di lahan KAI karena melewati rel," ungkap ayah Jan Ethes ini. 

Menurutnya, kalau rute yang dilihat pas pengecekan tadi pengerjaan drainasenya harus menyeluruh. Jadi tidak parsial, misalnya digarap di sini dulu nanti kelurahan sebelahnya banjir.

"Jadi harus menyeluruh, ya nanti kita garap pararel. Soalnya kalau parsial yang A digarap dulu nanti yang B banjirnya tambah gede," kata putra sulung Presiden Jokowi ini. 

Baca Juga:Perdana! Felicia Tissue Bongkar Kisahnya dengan Kaesang

Gibran menegaskan, memang ada beberapa selokan yang tidak berfungsi dan dicor. Sehingga saat mau dibersihkan sulit, tapi masalah besarnya tadi sudah ditemukan.

"Banyak drainase yang justru ditutup dengan beton. Itu jelas menyulitkan pengerukan dan pembersihan endapan dan sampah," paparnya. 

Dalam perbaikan drainase, ada beberapa pemukiman yang terdampak. Sehingga mau tidak mau harus dibongkar untuk pembesaran saluran. 

"Warga harus merelakan agar banjir tidak terjadi lagi. Untuk pengerjaan direncanakan pada 2022 hingga 2023," sambungnya.

Sementara itu Sekretaris RW 03 Kelurahan Purwodiningratan, Agung Raharjo mengatakan jika di kawasan ini sering banjir. Ada sekitar 20 an rumah yang kebanjiran.

Menurutnya, jika saluran sudah tidak muat lagi dan merupakan saluran sejak zaman Belanda. "Saya tinggal di sini sudah 50 tahun lalu dan sudah banjir. Sekarang lebih cepat, setengah jam sudah setengah ban, mobil sudah tidak boleh lewat, motor nekat pasti berhenti kesini," ucapnya.

Agung menambahkan, dulu pada zaman Jokowi saat wali kota cuma melebarkan ini. Mau melebarkan lebih jauh tapi berbenturan dengan PT KAI.

"Itu kan lahan PT KAI, bisa dilebarkan tapi yang bangun harus dari PT KAI tidak boleh dari Pemkot. Makanya kalau Mas Gibran bisa dorong Pak Jokowi untuk nekan ke Kemenhub kan itu jalan, kalau tidak sekarang kapan lagi," tandas dia.

Berharap Walikota segera bertindak untuk membebaskan warga di sekitar rel Stasiun dan palang pintu Jebres dari banjir yang selalu mengancam di musim hujan.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak