Nekat Mudik ke Jawa Tengah, 105 Kendaraan Diminta Putar Balik di Prambanan

Meski dilarang mudik, masyarakat masih saja ada yang nekat melakukan perjalanan pulang kempung ke Jawa Tengah jelang lebaran

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 09 Mei 2021 | 09:16 WIB
Nekat Mudik ke Jawa Tengah, 105 Kendaraan Diminta Putar Balik di Prambanan
Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat memimpin langsung operasi yustisi di Pospam Prambanan, Klaten, Selasa (27/4/2021) pukul 17.00 WIB. [Solopos.com/Ponco Suseno]

SuaraSurakarta.id - Aktivitas mudik resmi dilarang oleh pemerintah sejak Kamis, 6 Mei 2021. Penyekatan pun dilakukan di beberapa derah di Jawa tengah

Di perbatasan Jawa Tengah dan DIY, di Prambanan, Kabupaten Klaten, 105 dari 704 kendaraan yang diperiksa tim gabungan diminta putar balik dalam waktu tiga hari terakhir. 

Kendaraan yang dipaksa putar balik merupakan kendaraan berpelat nomor luar daerah yang sebagian besar digunakan untuk pemudik saat melintasi wilayah Jawa Tengah. 

Dilansir dari Solopos.com, Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, melalui Kasubaghumas Polres Klaten, Iptu Nahrowi, mengatakan seratusan kendaraan yang dipaksa putar balik terdiri dari lima bus, 51 kendaraan berpenumpang, dan 49 kendaraan pribadi.

Baca Juga:Unik! Mudik ke Banyumas, Pria Ini Dikarantina Usai Dilaporkan Istrinya

“Keputusan meminta pengendara kendaraan roda empat putar balik [berpelat nomor luar daerah yang digunakan pemudik] bagian dari mencegah persebaran Covid-19 selama momentum Idulfitri 2021. Sepanjang Operasi Ketupat Candi 2021, tim gabungan di perbatasan juga sudah meminta 83 pengendara/penumpang melakukan tes swab antigen. Hasil seluruhnya negatif Covid-19,” kata Iptu Nahrowi, Sabtu (8/5/2021).

Iptu Nahrowi mengimbau seluruh elemen masyarakat menaati pelarangan mudik, Kamis-Senin (6-17/5/2021). Guna menyambung tali silaturahmi dengan anggota keluarga selama momentum Lebaran, masyarakat dipersilakan memanfaatkan kecanggihan teknologi, seperti telepon, video call, dan lainnya.

“Patroli dilakukan hingga jalur alternatif. Patroli secara mobile. Ini dilakukan guna mengantisipasi para pemudik yang mencoba mengelabui petugas dengan memanfaatkan jalur yang tidak ada pos penyekatannya [jalur tikus]. Waktu penyekatan pun dilakukan secara berubah-ubah agar tak terdeteksi dan mudah ditebak waktunya oleh pemudik,” katanya.

Terpisah, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di Klaten masih terdapat penambahan kasus Covid-19 hingga, Sabtu (8/5/2021). Penambahan kasus Covid-19 dalam sehari tersebut mencapai 38 orang.

Sedangkan, penambahan kasus kematian karena virus corona mencapai dua orang. Masing-masing warga yang meninggal dunia karena Covid-19 itu, MYW, 45/laki-laki asal Gantiwarno yang meninggal dunia, 6 Mei 2021 dan T, 58/perempuan asal Jatinom yang meninggal dunia, 7 Mei 2021.

Baca Juga:Bikin Maling Was-was, 10 Ribu CCTV Terpasang di Semarang

Di Klaten juga terdapat 45 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam sehari, Sabtu (8/5/2021). Berbekal penambahan kasus baru, kasus kematian, dan pasien sumbuh tersebut, jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten telah mencapai 8.018 kasus.

“Rinciannya, sebanyak 314 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 7.178 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 526 orang meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak