SuaraSurakarta.id - Atta Halilintar dikritik keras oleh Akademisi Ade Armando. Kritikannya adalah soal unggahannya di YouTube yang terkesan selalu pamer
Ade Armando sendiri merupakan seorang dosen salah satu perguruan tinggi negeri yang pernyataannya sering kontroversial. Beberapa waktu lalu ia melempar kritik keras untuk Atta Halilintar.
Ade Armando mengkritik sikap suami Aurel Hermansyah itu karena sering pamer kekayaan.
Jadi bintang tamu di channel YouTube Deddy Corbuzier, Ade Armando menjelaskan kritikannya yang jadi kontroversi tersebut. Ia mengatakan bahwa kesalahan yang ada dalam diri Atta karena ia memamerkan segala kemewahan yang ia miliki.
Baca Juga:Niat Bangunkan Sahur, Karyawan Malah Kaget Atta dan Aurel Sedang Begini!
"Saya berulang-ulang yang saya kritik dalam hal ini Atta, Raffi dan teman-temannya, ngapain juga anda jualan pameran kemewahan di depan publik melalui media sosial?" kata Ade Armando.
"Saya garis bawahi lagi 'pameran kemewahan' itu yang jadi masalah. Karena gini, Atta sebenarnya bisa populer tanpa perlu jualan kemewahan," ungkapnya.
Menurut Ade, permasalahan pamer harta berhubungan dengan masalah etika. Ade tak membenarkan melihat orang kaya yang memamerkan kemewahan yang ia punya karena banyak dampak yang ditimbulkan.
"Jadi ngapain juga lo harus mengatakan kepada publik 'Ni gue punya Ferrari, Lamborghini, Range Rover," kata Ade. "Karena penontonnya banyak bro," sahut Deddy Corbuzier.
"Etika kan urusan baik dan benar, betul dan salah ya. Tapi misalnya gini, dari kecil kita diajarkan 'lu kalo kaya jangan pamer deh, itu bikin sakit hati orang'. Boleh jadi kaya, tapi nggak usah pamer," lanjut Ade.
Baca Juga:Atta Halilintar dan Aurel Lagi Mesra, Saat Dibangunin Sahur Sama Karyawan
Ade juga menegaskan bahwa konten-konten yang diperlihatkan Atta ke publik punya dampak yang besar kepada para penontonnya.
"Ngapain kita menjual sesuatu yang menimbulkan masalah di tengah masyarakat? Jadi salah satu yang terpenting adalah begitu seseorang yang menjadi teladan seperti Atta itu menampilkan hidup mewah, maka kita akan melihat apa yang disebut sebagai penormalan terhadap pameran kemewahan. Itu menjadi sesuatu yang terjustifikasi. Jadi bener, jadi boleh (pamer)," tegasnya.