Penangkapan Terduga Teroris di Klaten, Warga Ungkap Momen-momen Ini

Rumah terduga teroris itu sering didatangi orang tak dikenal hingga malam hari.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 03 April 2021 | 19:41 WIB
Penangkapan Terduga Teroris di Klaten, Warga Ungkap Momen-momen Ini
Lokasi penangkapan salah seorang warga di Bono, Tulung, yakni SH oleh Tim Densus Antiteror Mabes Polri, Jumat (2/4/2021) pagi. Foto diambil, Sabtu (3/4/2021). [Solopos.com/Ponco Suseno]

SuaraSurakarta.id - Pria asal Klaten, SH (51) ditangkap tim Densus 88 di Desa Bono, Kecamatan Tulung  Klaten, Jumat (2/4/2021).

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, pria kelahiran Klaten, 8 Jannuari 1970 itu ditangkap selepas menunaikan salat subuh di Masjid Sajidin desa setempat yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya.

"Lalu sore harinya ada penggeledahan di rumahnya. Yang menjadi saksi pak carik. Penggeledahan berlangsung dari Ashar hingga Magrib. Sehari-hari, yang bersangkutan menjadi pendakwah. Orangnya baik. Saya pribadi enggak curiga sama sekali. Kasus Pak SH apa, saya juga kurang tahu pasti," kata Kepala Desa (Kades) Bono, Kecamatan Tulung, Bakdiyono, saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (3/4/2021).

Salah seorang tetangga SH, yakni Agus Sunarna, 55, mengatakan rumah SH sering didatangi orang tak dikenal hingga malam hari.

Saat penangkapan tak ada perlawanan. Sebelum ditangkap itu, memang banyak orang tak dikenal sering melintas di sini dua hari lalu. Banyak yang war-wer ke sini hingga malam hari. Kami tak tahu mereka siapa, yang jelas bukan warga sini," katanya.

Baca Juga:Penjual Senjata ke Zakiah Aini Diciduk Densus 88

Selain menangkap SH, tim Densus 88 juga menggeledah rumah SH. Penggeledahan tersebut sempat disaksikan tokoh masyarakat setempat, yakni ketua RT 001 Bono, Sugiyo, dan ketua RW setempat.

Hasil penggeledahan itu, ada 40 item yang dibawa tim Densus. Di antaranya ada buku, catatan-catatan, proposal, dan lainnya.

"Pak SH itu teman kecil saya. Saya dan Pak SH sempat duduk di bangku SDN 1 Bono. Waktu itu, Pak SH sering dapat juara kelas. Dia pernah peringkat I," ujar dia.

"Sedangkan saya peringkat II. Dia orangnya pintar. Kalau secara pergaulan, yang bersangkutan baik. Tak ada yang mencurigakan. Sedianya, Pak SH ingin mendirikan pondok pesantren di sini. Di sini sudah mendirikan Yayasan Tunas Harapan Klaten yang berdiri 2019. Kalau TPQ-nya Pak SH sudah ada 100-an anak yang belajar di sana," katanya.

Penggeledahan tersebut menjadi tontonan warga. Namun, warga tidak boleh mendekat ke lokasi.

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: Terduga Teroris Bantul Ditangkap, Ponpes Sleman Digeledah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak