Kisah Perjalanan Bang Jack: Teroris Bom Bali, Soto, dan Jalan Dakwah

Meski memiliki masa lalu yang kelam sebagai peracik Bom Bali 1 2002 silam di bawah asuhan Dr. azhari tidak membuat Joko Trihermanto atau Bang Jack patah semangat.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 19 Maret 2021 | 14:14 WIB
Kisah Perjalanan Bang Jack: Teroris Bom Bali, Soto, dan Jalan Dakwah
Joko Trihermanto atau Bang Jack eks teroris bom Bali I kini membuka usaha kuliner Soto di Gang Kurma 6, Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

Awal-awal membuka warung soto sempat ada gejolak-gejolak di masyarakat dengan latar belakangnya sebagai mantan napi teroris. Masyarakat diminta hati-hari dan disuruh membatasi untuk datang. 

Sebenarnya, lanjut dia, pas awal buka itu tidak ada masalah dan masyarakat tidak tahu. Justru ada yang memberitahu ke pihak RT suruh hati-hati dengan yang namanya Bang Jack yang tinggal di Gang Kurma 6 dan itu mulai ada gejolak di masyarakat. 

"Saya merasa enjoy dan tidak berbuat macam-macam, tapi kok ini ada masalah seperti ini. Saya sempat mendatangi ke RT dan menjelaskan sudah tidak bergabung lagi. Tapi sekarang alhamdulillah, sudah tidak masalah. 

Awalnya ia membuka soto bersama istrinya, namun sekarang ada lima pegawai yang membantunya. Bahkan salah satu pegawainya beragama non Islam dan itu tidak mempermasalahkannya. 

Baca Juga:36 Korban Peristiwa Bom Bali I dan II Dapat Kompensasi

Sempat Diminta Gabung Lagi

Meski saat ini sudah nyaman dengan bisnis kulinernya dan sudah tidak lagi berhubungan dengan dunianya dulu, tapi sempat ada tawaran untuk gabung lagi. Namun, itu tidak membuat goyah dan tetap dengan kondisinya saat ini. 

"Tawaran masing ada, baik itu dari guyonan atau sosial media, atau mas ikut gabung di satu grup ini. Beberapa kali gabung grup tapi keluar karena isinya yang tidak sesuai, sempat kontak langsung dengan beberapa teman lama di Suriah," tutur dia.
 
Ia berharap kepada generasi muda untuk banyak-banyak belajar, mencari guru yang tepat bisa membawa diri sendiri, keluarga, bangsa yang lebih baik dan maju.

"Dengan buka soto, ini adalah jihad dan dakwah saya. Saya menjamin makanan ini halal dan bersih, bersopan santun dan menyapa, kemudian bertetangga  juga baik," pungkasnya.

Kontributor: Ari Welianto

Baca Juga:3 Tersangka Bom Bali di Penjara Guantanamo Akan Diadili di Amerika Serikat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak