Sudah Klarifikasi, 8 Warga Temanggung Nekat Gowes Geruduk Tiga Serangkai

Sebanyak 8 warga dari Kabupaten Temanggung nekat gowes ke Kota Solo dan menggeruduk kantor penerbitan buku PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Rabu (10/2/2021).

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 10 Februari 2021 | 15:58 WIB
Sudah Klarifikasi, 8 Warga Temanggung Nekat Gowes Geruduk Tiga Serangkai
Sebanyak 8 warga Temanggung nekat gowes dan geruduk PT Tiga Serangkai di Solo, Rabu (20/2/2021).[Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Sebanyak 8 warga dari Kabupaten Temanggung nekat gowes atau bersepeda ke Kota Solo. Mereka menggeruduk kantor penerbitan buku PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Rabu (10/2/2021).

Gerakan itu berkaitan dengan viralnya buku pelajaran kelas 3 dan 4 SD yang menyebut Pak Ganjar dalam sebuah latihan soal. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB ditemui pewakilan dam General Manager (GM) PT Tiga Serangkai, Admuawan.

Aksi tersebut cukup mengejutkan mengingat PT Tiga Serangkai telah mengklarifikasi buku yang diduga menyinggung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

Mereka membentangkan spanduk bernada protes menyikapi adanya nama Pak Ganjar dari buku agama terbitan Tiga Serangkai.

Baca Juga:Viral! Muncul Buku Pelajaran SD Bersisi Ganjar Tak Pernah Sholat

Para perwakilan warga ini langsung didatangi manajemen Tiga Serangkai dan menyatakan bahwa perihal hal tersebut sudah dilakukan klarifikasi.

Mursolin, koordinator aksi menyatakan belum mengetahui kalau pihak Tiga Serengkai sudah melakukan klarifikasi. Pasalnya mereka berangkat dari Temanggung, Selasa (9/2/2021) kemarin.

"Tahu ada postingan tersebut, kita langsung berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Malam sampai Boyolali, istirahat disana, terus lanjut lagi, jadi tidak tahu kalau sudah ada klarifikasi," paparnya.

Dirinya menambahkan jika kedatangan mereka sendiri sejatinya ingin mengelar aksi terkait adanya nama Pak Ganjar yang ditulis tidak pernah bersyukur dan tidak pernah salat meski beragama islam dalam buku pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

"Karena anak kita ini mudah terpengaruh dengan apa yang kita baca, dan apa yang dia lihat. Kita tidak mau kalau pola pikir anak kita teracuni oleh hal-hal seperti ini," kata dia.

Baca Juga:Sambut HPN 2021, Gubernur Ganjar Pranowo Dorong Vaksinasi Bagi Insan Pers

"Karena itu marii kita bersama-sama memberikan kontrol kepada segala sesuatu yang bersifat pendidikan. Alhamdulilah kalau sudah diklarifikasi dan akan direvisi, semoga kejadian ini tidak terulang," tambah Mursolin.

General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Admuawan menyatakan bahwa bentuk-bentuk Kritikan, masukan dan rekomendasi pasti diterima pihaknya. 

"Ini sebagai cara kita untuk berbenah diri. Masukan-masukan ini tentu yang membangun kita," katanya.

Pasca postingan ini viral, lanjut Mas, banyak kritik menyasar pihaknya, bahkan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Hingga Ditreskrim Polda Jateng menyambangi kantor mereka Selasa kemarin. 

"Intinya klarifikasi, dan sudah kita klarifikasi bahwa buku itu terbitan tahun 2009, empat tahun sebelum Pak Ganjar menjabat sebagai Gubernur," tuturnya.

"Kemudian nama juga tidak mendeskripsikan Pak Ganjar Pranomo dan sehingga tidak ada unsur kesengajaan dalam penulisan nama. Kalau masih ada masyarakat yang mengait-kaitkan, itu urusan mereka dan bukan tanggung jawab kami," pungkas Admuawan.

Kontributor: Budi Kusumo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini