Rebutan Pacar, Dua Pelajar Ingusan Ini Saling Duel hingga Tewas!

Nasib tragis dialami seorang siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) berinisial KK (17) yang tewas usai dipukuli sesama pelajar.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 08 Februari 2021 | 17:01 WIB
Rebutan Pacar, Dua Pelajar Ingusan Ini Saling Duel hingga Tewas!
Ilustrasi. Rebutan pacar, dua pelajar saling duel hingga salah satunya tewas.[dok]

SuaraSurakarta.id - Nasib tragis dialami seorang siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) berinisial KK (17).

Dia tewas usai dipukul seseorang yang juga masih bau ingusan yakni pelajar salah satu SMA. Ironisnya, kejadian itu bermotif asmara yakni rebutan pacaran.

Dilansir dari SuaraSumbar.id, perkelahian maut itu berlangsung di kawasan Belakang Balok, Kota Bukitttinggi itu berawal dari percakapan via WhatsApp antara pelaku dan korban.

Keduanya terlibat cekcok karena pelaku berpacaran dengan mantan korban. Entah kenapa, pelaku dan korban janjian untuk bertemu di lokasi tersebut.

Baca Juga:7.336 Orang Jajal KRL Jogja-Solo, Jadwal Prameks Berubah

Ketika korban dan temannya sampai di lokasi yang telah di janjikan, korban turun dari sepeda motor dan pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan helm hingga korban terjatuh ke aspal.

Perkelahian itu sempat di lerai warga yang berada di sekitar lokasi. Lantas, korban yang mengalami luka parah dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chairul Amri Nasution mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, pelaku berinisial NR dijerat Pasal 80 ayat (3) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Jo UU Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

"Pelaku terancam 12 tahun penjara. Penyidikan masih berlanjut dan untuk pelaku telah kami lakukan penahanan badan selama tujuh hari di sel tahanan khusus anak Mapolres Bukittinggi," katanya, Senin (8/2/2021).

Terpisah, Kabid Humas Polda Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, perkelahian pelajar yang sampai berujung maut ini merupakan salah satu bentuk kurangnya kendali orang tua terhadap prilaku anak.

Baca Juga:Ini Jadwal KRL Solo-Jogja PP Lengkap dengan Harga dan Cara Beli Tiket

"Para pelajar yang masih muda, dan labil, cenderung senang melakukan perbuatan melawan hukum terutama bersama teman-temannya," katanya.

Menurut Satake, para pelajar perlu diberikan pembinaan, baik dari orang tua, guru atau dari pihak eksternal dari yaitu kepolisian dan tokoh masyarakat.

"Peran keluarga itu Soko Guru atau tonggaknya anak bisa baik itu di keluarga yang utama," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini