SuaraSurakarta.id - Hujan deras sepanjang hari yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya, Rabu (3/2/2021) berdampak pada meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Sejumlah rumah warga yang berada di bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terendam banjir. Salah satunya di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, dan Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terendam banjir, Kamis (4/2/2021).
Salah satu Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Solo, Hananto, menjelaskan tim BPBD melakukan asesmen dan mendapati 25 keluarga di RW 002 Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, terdampak banjir. Sebagaian warga mengungsi di balik tanggul atau ke rumah kerabatnya.
"BPBD baru melalukan pemantauan sejak malam sampai pagi ini memantau debit air yang per jam tinggi," kata dia, dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com.
Baca Juga:Banjir Akibat Luapan Sungai Bengawan Solo
Dia memaparkan, banjir juga menggenangi rumah di RW 021 dan RW 036 di Kelurahan Jebres. Sungai Bengawan meluap yang berimbas ke ketinggian muka air Kali Anyar.
Petugas Pos Pantau Jurug BBWSBS Solo, Joko Widodo, menjelaskan tinggi muka air mencapai 9,07 meter pukul 06.00 WIB. Ketinggian tersebut belum berubah sejak pukul 03.30 WIB.
"Prediksinya kalau hulu enggak hujan lagi top levelnya 9,06 meter. Siaga merah langsung mencapai 8,75 meter," kata dia.
Menurut dia, ketinggian muka air siaga kuning mulai pukul 21.25, Rabu (3/2/2021) dan siaga merah mulai pukul 00.50 WIB. Sungai Bengawan, ungkap dia, menerima kiriman air dari sungai Dengkeng dan Sungai Samin.
Sementara itu, Lurah Sangkrah, Eka Budi Mulyana, menjelaskan sebanyak 318 jiwa terdampak luapan sungai sekitar 40 sentimeter hingga 70 sentimeter.
Baca Juga:Abu Janda Ngaku Dibayar Jokowi saat Pilpres, Refly Harun Beri Respons Telak
Lokasi terparah di RT 003/RW 010 Sangkrah dengan ketinggian 70 sentimeter dengan warga terdampak 11 jiwa.
"Warga ada yang mengungsi di atas tanggul. Warga jelas membutuhkan logistik," ungkapnya, Kamis.