Jejak Cahaya dan Suara Dentuman di Langit Buleleng Bali Mulai Terungkap

Pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka.

Siswanto
Senin, 25 Januari 2021 | 15:38 WIB
Jejak Cahaya dan Suara Dentuman di Langit Buleleng Bali Mulai Terungkap
Ilustrasi: Foto dari NASA ini menunjukkan jejak atau bekas lintasan meteor yang meledak di atas Laut Bering pada 18 Desember 2018 lalu. [AFP/NASA]

SuaraSurakarta.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengatakan dentuman di langit Buleleng, Bali, diduga berasal dari meteor besar yang jatuh.

"Bila dibandingkan dengan kejadian di Bone, ada kemiripan sehingga diduga ledakan di Buleleng juga disebabkan adanya meteor besar yang jatuh. Meteor itu menimbulkan gelombang kejut yang terdengar sebagai ledakan," kata astronom yang juga peneliti madya Lapan Rhorom Priyatikanto dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).

Rhorom menuturkan meteor tersebut diduga memiliki ukuran awal beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone.

Menurut Rhorom, meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak berpotensi bahaya. Benda antariksa itu tidak mengandung unsur radioaktif yang membahayakan, mineral yang terkandung dalam meteor pun tidak berbahaya bagi lingkungan.

Baca Juga:Suara Dentuman dari Buleleng yang Terdengar Sampai Banyuwangi Masih Misteri

Pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka.

Warga juga melihat jejak asap di langit. Dugaan Lapan bahwa itu meteor besar akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yang menggunakan data infrasound.

Data infrasound mengindikasikan adanya meteor jatuh yang diperkirakan berdiameter 10 meter. Belakangan diketahui juga seismograf BMKG terdekat merekam getaran 1,9 magnitudo.

Pada 24 Januari 2021 sekitar pukul 11 WITA, sejumlah warga Buleleng di Bali melaporkan adanya jejak cahaya di langit serta suara dentuman yang terdengar cukup jelas.

Sensor gempa di Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Singaraja mendeteksi adanya anomali getaran selama sekitar 20 detik mulai pukul 10.27 WITA.

Baca Juga:Penjelasan BMKG Soal Suara Dentuman di Buleleng Bali Kemarin

Getaran tersebut memiliki intensitas sekitar 1,1 magnitudo. Berdasarkan informasi tersebut, memang ada kemungkinan bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian benda jatuh antariksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini