Di Rumah Aja Tapi Biaya Listrik Membengkak? Lebih Hemat dengan 5 Cara Ini!

SOP Manager Inner City Management Hidayat mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik.

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 20 Januari 2021 | 15:30 WIB
Di Rumah Aja Tapi Biaya Listrik Membengkak? Lebih Hemat dengan 5 Cara Ini!
Ilustrasi: (Pixabay/kaboompics)

SuaraSurakarta.id - Menghemat keuangan di masa pandemi Covid-19 adalah satu keharusan, mengingat situasi perekonomian yang sedang tidak menentu.

Salah satu cara atur keuangan agar hemat, yaitu mengelola pengeluaran biaya listrik sehari-hari. Apalagi selama pandemi banyak beraktivitas di rumah aja, hasilnya biaya listrik jadi membengkak.

SOP Manager Inner City Management Hidayat mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik.

Mulai dari mengganti lampu yang lebih hemat energi hingga mengurangi penggunaan perangkat elektronik berdaya listrik besar.

Baca Juga:Masih Ada Gardu Listrik di Sulawesi Barat Gangguan, PLN Berusaha Pulihkan

Inspirasi ruang keluarga dengan cat pastel untuk rayakan Hari Paskah. (Dok: Dulux)
Ilustrasi (Dok: Dulux)

“Kuncinya adalah mengatur pemakaian listrik dengan bijak. Selain menghemat pengeluaran, hal ini juga bermanfaat baik pada lingkungan,” kata Hidayat, berdasarkan siaran pers kepada Suara.com, Rabu (20/1/2021).

Berikut ini tips yang dapat dilakukan penghuni rumah atau apartemen agar penggunaan listrik lebih berhemat:

1. Manfaatkan cahaya alami
Jangan biarkan lampu menyala seharian. Penghuni dapat mengganti cahaya lampu dengan cahaya alami dari sinar matahari yang masuk dari jendela apartemen maupun rumahnya.

Pemanfaatan cahaya matahari dapat dilakukan hingga sore hari dalam membantu penghuni beraktivitas.

2. Gunakan lampu hemat energi
Untuk pencahayaan di malam hari, penghuni dapat menggunakan lampu LED yang mengonsumsi daya lebih kecil. Meskipun harganya relatif lebih mahal, namun lampu LED jauh lebih hemat energi, selain itu cahaya dari lampu LED juga lebih terang ketimbang lampu pijar biasa.

Baca Juga:Longsor di Majene, 46 Gardu Listrik Sulawesi Barat Alami Gangguan

3. Cabut stop kontak yang tidak digunakan
Kebiasaan membiarkan steker yang sudah tidak digunakan tetap menancap di stop kontak adalah hal yang salah.

Sekarang, biasakan untuk selalu mencabut steker dari stop kontak apabila sedang tidak dipakai. Hal ini juga sebagai cara untuk menghindari kerusakan pada perangkat elektronik yang kita miliki.

4. Kurangi penggunaan perangkat elektronik berdaya tinggi
Air Concit, kulkas, dispenser, microwave, rice cooker dan sebagainya memang dibutuhkan keberadaannya khususnya di unit apartemen.

Namun, yang perlu penghuni perhatikan adalah memilih perangkat elektronik yang berdaya rendah untuk menghindari beban tarif listrik yang terlalu tinggi nantinya. Selain itu, selalu cek fungsi juga performa dari alat elektronik yang dimiliki.

Contohnya, AC yang tidak terawat semakin lama akan semakin menyedot listrik lebih lama, sehingga pemilik harus lebih memerhatikan fungsi dari alat tersebut apakah performanya masih baik atau harus waktunya di service.

5. Manfaatkan ventilasi udara
Mematikan AC juga dapat menghemat listrik dan mengurangi dampak terjadinya pemanasan global. Solusinya, para penghuni bisa memanfaatkan sirkulasi udara yang alami dari ventilasi atau juga bisa membuka jendela balkon untuk membiarkan udara masuk ke ruangan.

Tidak hanya itu, menggunakan kipas angin juga dapat menghemat listrik karena daya yang dibutuhkan sangatlah rendah jika dibandingkan AC.

Terakhir, Hidayat juga mengingatkan agar masyarakat lebih memerhatikan kabel-kabel tidak terpakai seperti televisi, charger ponsel, atau komputer untuk dicabut. Selain membuat listrik mengalir percuma, hal ini juga berbahaya karena memicu korsleting listrik.

"Banyak cara yang dapat dilakukan, mulailah dari yang sederhana terlebih dahulu seperti mencabut perangkat yang tidak dipakai,” pungkas Hidayat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini