SuaraSurakarta.id - Kegaduhan dalam rumah tangga sering terjadi setiap pasangan suami istri. Hingga terdapat istilah, tidak ada jodoh yang cocok, tetapi adanya adalah dicocok-cocokin.
Maka saat ada masalah yang membuat kegaduhan atau perkelahian di rumah tangga harus ada yang mau mengalah, dan jangan sampai berlarut-larut.
Minta maaf mungkin cara jitu yang harus dilakukan agar hubungan kembali harmonis. Sakalipin anda benar, usapan maaf bisa jadi jurus ampuh meluluhkan hati pasangan anda.
Dengan cara yang tepat bisa menyelesaikan masalah tanpa harus membuat masalah semakin berlarut-larut. Karena saling menyalahkan dan keegoisan menunggu pasangan yang yang minta maaf bisa berujung tambah berantakan.
Baca Juga:Sebelum Langgar Prokes, Raffi Diingatkan Ridwan Kamil Jangan Larut Euforia
Begini cara minta maaf pada pasangan agar cepat rujuk dilansir Hello Sehat.
1. Akui kesalahan Anda
Jangan harap hubungan yang Anda jalin bersama pasangan akan selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Dalam beberapa waktu, ada masanya Anda melakukan kesalahan yang membuat pasangan marah. Begitu pula sebaliknya.
Daripada harus terus bertengkar tanpa ada habisnya, cobalah berbesar hati untuk minta maaf duluan dan mengakui kesalahan Anda (meski pemicu pertengkarannya mungkin bukan gara-gara Anda).
Anggapannya begini, ketika Anda berani melakukan suatu kesalahan, baik itu dengan sengaja maupun tidak, seharusnya Anda juga punya nyali untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan tersebut. Begitu, bukan?
Baca Juga:Raffi Ahmad Minta Maaf ke Jokowi, Akui Tak Pakai Masker saat Pesta Semalam
2. Minta maaf setulus hati
Apalah artinya hubungan asmara yang telah dibina sekian lama tapi kedua belah pihak tidak bisa saling memahami satu sama lain. Terutama ketika salah satu dari Anda sedang dirundung rasa sedih dan amarah.
Kesampingkan dulu semua ego, rasa malu, dan gengsi yang menyelimuti diri Anda, lalu sampaikan permintaan maaf yang tulus dari dalam hati.
Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi tanpa terkesan berlebihan. Beri juga alasan lengkap mengapa hal tersebut bisa terjadi tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Sebisa mungkin, usahakan untuk tidak membela diri karena ditakutkan justru akan menambah runyam permasalahan Anda berdua. Sebaliknya, tunjukkan keseriusan Anda dalam meminta maaf dan pastikan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
3. Posisikan diri sebagai pasangan
Kadang kala, kesulitan meminta maaf muncul karena Anda tidak merasa ada yang salah dari diri Anda. Atau dengan kata lain, Anda menganggap semuanya baik-baik saja. Padahal nyatanya pasangan sedang dilanda rasa kecewa atas sikap dan perbuatan Anda dulu.
Jika ini yang terjadi, coba tempatkan diri Anda sebagai pasangan. Pikirkan dengan baik tentang kemungkinan yang Anda rasakan bila dihadapkan dengan situasi seperti yang dialami pasangan.
4. Jangan sampai terbawa emosi
Setelah berani mengakui kesalahan yang Anda perbuat dengan tulus, selanjutnya jangan sampai terbawa emosi jika pasangan belum benar-benar puas atas penjelasan Anda.
Ibarat api yang disiram minyak, kobaran amarahnya akan makin menjalar ke mana-mana jika ditambah “disiram” oleh emosi Anda.
Alih-alih memaksa si dia menerima permintaan maaf Anda, tenangkanlah diri sendiri dulu. Pejamkanlah mata Anda dan atur napas perlahan sebelum lanjut berbicara untuk meredam emosi. Meluapkan emosi dengan cara yang salah bisa menjerumuskan hubungan Anda berdua ke dalam masalah baru.
5. Jangan ragu minta maaf berulang kali
Kadang butuh lebih lebih banyak usaha untuk “menebus” kesalahan yang berbuah dari masalah pelik. Jangan berkecil hati bila di awal pasangan tampak tidak mengacuhkan permintaan maaf Anda.
Sah-sah saja untuk meminta maaf beberapa kali sampai hati pasangan luluh, terutama untuk kesalahan yang tergolong serius. Namun ingat, jangan terkesan memaksa dan merengek. Pastikan setiap ucapan maaf Anda benar-benar tulus dari dalam hati.
Cara minta maaf yang satu ini akan membuat pasangan melihat seberapa jauh keseriusan dan penyesalan Anda. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan akan kembali tumbuh mengakar dalam jalinan asmara Anda berdua.
6. Beri pasangan waktu
Sama halnya dengan PDKT yang butuh proses, memaafkan pun demikian. Anda tidak bisa memaksa pasangan untuk mengampuni Anda detik itu juga setelah minta maaf.
Memaksa pasangan untuk memaafkan malah dapat mengacaukan emosinya dan membuat pasangan semakin marah. Tentu Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
Lihat situasi dan kondisinya. Jika pasangan Anda ingin menyendiri dulu, hormatilah keputusannya. Beri ia waktu untuk berpikir dan menenangkan diri.
Jika pasangan sudah menunjukkan tanda-tanda ingin berdamai, barulah Anda boleh kembali mendekatinya dengan minta maaf.