Listyo Sigit Calon Kapolri, Pakar Radikalisme: Pekerjaan Rumah Menanti

Pakar paham radikalisme, Dr Amir Machmud menyebut banyak pekerjaan rumah yang menanti jika mantan Kapolresta Solo ini menjabat sebagai Kapolri.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 15 Januari 2021 | 10:46 WIB
Listyo Sigit Calon Kapolri, Pakar Radikalisme: Pekerjaan Rumah Menanti
Kabareskrim Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan inspeksi dadakan atau sidak di kawasan pertokoan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). (Suara.com/M. Yasir)

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengirimkan Surat Presiden ke DPR yang berisikan tentang penunjukkan calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Jokowi menunjuk Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal. Surat Presiden diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke pimpinan DPR, Rabu (13/1/2021).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke DPR. Jenderal bintang tiga ini masih menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Pakar paham radikalisme, Dr Amir Machmud menyebut banyak pekerjaan rumah yang menanti jika mantan Kapolresta Solo ini menjabat sebagai Kapolri.

Baca Juga:Diisukan Jadi Calon Kuat Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit: Hoaks

Mulai dari memerangi paham radikalisme hingga membersihkan internal kepolisian dari oknum-oknum tertentu.

"Kami menaruh harapan besar beliau mampu menegakkan hukum dan keadilan. Termasuk memberantas radikalisme di Indonesia ini. Membuat institusi kepolisian Republik Indonesia bersih dari oknum-oknum berkepentingan," kata Amir Machmud, Jumat (15/1/2021).

"Tentunya, besar harapan masyarakat Indonesia jika beliau menjabat sebagai orang nomor satu di Polri," tambah pria yang juga Direktur Amir Machmud Center tersebut.

Dirinya juga menyikapi indenpendensi kepolisian untuk konsen dalam menegakkan hukum di Indonesia. Jangan sampai, citra institusi Kepolisian terlibat dalam politik praktis.

"Polri harus independen dalam menangani kasus. Jangan sampai terseret dalam arus politik praktis," tandasnya.

Sebelum jadi calon tunggal Kapolri, 'taring' Listyo Sigit memang semakin tajam saat menjabat Kabareskrim menggantikan Idham Azis.

Baca Juga:Bagi Teroris, Polisi Halal Diserang, Agama Komjen Listyo Sigit Jadi Sorotan

Awal menjabat, Sigit langsung tancap gas dengan mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Pada 27 Desember 2019 atau 12 hari setelah dilantik sebagai Kabareskrim, Sigit mengumumkan secara langsung penangkapan dua terduga pelaku kasus tersebut. Mereka adalah, RM dan RB, keduanya merupakan oknum anggota kepolisian.

Tak berhenti sampai disitu, Bareskrim juga membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu dan mewujudkan komitmen dalam melakukan pembenahan internal.

Hal itu tercermin dalam penangkapan buronan terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020. Bahkan, dalam hal ini, Komjen Listyo memimpin langsung tim ke Malaysia guna menangkap Djoko Tjandra.

Sigit menyebut penangkapan Djoko Tjandra berawal dari perintah Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membentuk tim untuk membawa buronan Djoko Tjandra kembali ke Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak