"Jika SBY tidak jadi Presiden selama 10 tahun, belum tentu Presiden Jokowi punya cukup uang, peluang dan kesempatan untuk membangun Indonesia lebih baik ke depan," paparnya.

Dalam cuitannya, Ossy juga merinci berbagai pencapaian yang disebutnya telah diraih oleh SBY selama menjadi presiden dua periode.
Staf pribadi SBY itu menyebut pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen saat SBY berkuasa, angka kemiskinan menurun dari 16,7 persen menjadi 10,89 persen, angka pengangguran turun dari 11 persen menjadi 5,7 persen.
Tak hanya itu, rasio utang terhadap PDB juga menurun dari 56,6 persen menjadi 24,7 persen, cadangan devisa meningkat tiga kali libat dari USD 36,3 miliar menjadi USD 111,8 miliar.
Baca Juga:Rabu Mulai Vaksinasi Covid-19, Menkes: Kami Masih Tunggu Izin BPOM
Selain itu, SBY juga berhasil membawa Indonesia masuk dalam daftar G-20 pada 2008, melunasi utang IMF lebih awal dari waktu pelunasan dan masih banyak lagi fakta lainnya.
"Silakan dibandingkan dengan yang sekarang ini. Harus jujur dalam menanggapi data," ungkap Ossy.
"SBY Jadi Juru Bicara Tuhan"
Teddy Gusnaidi mengomentari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru saja menulis soal situasi sulit masyarakat sekarang, di tengah pandemi Covid-19.
Teddy Gusnadi seperti merasa tulisan SBY menggiring opini untuk menyalahkan pemerintahan saat ini.
Baca Juga:5 Jenderal Bintang 3 Berebut Kursi Kapolri, DPR Belum Terima Supres Jokowi
Padahal menurut Teddy Gusnaidi, kesulitan pemerintahan sekarang tidak terlepas dari dampak kepemimpinan sebelumya.