SuaraSurakarta.id - Di tengah pusaran polemik tudingan ijazah palsu yang tak kunjung reda, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan sebuah manuver politik yang cerdas dan tak terduga.
Alih-alih menunjukkan sikap defensif atau marah, Jokowi justru meresponsnya dengan sangat santai, seolah membalikkan meja kepada para pihak yang terus menggulirkan isu tersebut.
Respons santai namun penuh dengan sindiran tajam ini dilontarkan Jokowi saat menanggapi anggapan bahwa dirinya justru diuntungkan di tengah kegaduhan ini.
Banyak pihak menilai, semakin sering isu ijazah palsu ini diangkat, nama Jokowi justru semakin melambung karena terus menjadi pusat perbincangan.
Menanggapi hal itu, Jokowi seakan mengamini anggapan tersebut dengan nada menantang. Ia mempertanyakan siapa sebetulnya yang menciptakan kegaduhan yang menurutnya tidak perlu.
"Oleh sebab itu jangan gaduh. Siapa yang bikin gaduh," terang Jokowi di Solo, Jumat (1/8/2025).
Pernyataan ini bukan sekadar jawaban biasa. Ini adalah sebuah strategi komunikasi politik tingkat tinggi.
Jokowi secara implisit mengirimkan pesan bahwa serangan yang ditujukan kepadanya tidak efektif, bahkan menjadi bumerang bagi lawan-lawannya.
Ia memposisikan dirinya sebagai pihak yang mendapat keuntungan dari kekisruhan yang diciptakan.
Baca Juga: Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan logika di balik pernyataannya. Ia menyiratkan jika kondisi tenang dan damai, justru dirinya yang berpotensi dirugikan. Logika terbalik ini menjadi senjata psikologis untuk meredam para penyerangnya.
"Ya kalau gaduh terus kemudian itu jadi keuntungan bagi saya, ya jangan gaduh. Kalau gaduh nanti saya akan diuntungkan, kalau nggak gaduh, adem ayem saya mungkin bisa dirugikan," jelas dia dengan tenang.
Puncak dari serangan balik psikologis Jokowi ini adalah kalimat penutupnya yang bersifat provokatif. Ia seolah memberikan "lampu hijau" bagi siapa pun yang ingin terus membuat gaduh, dengan konsekuensi popularitasnya akan terus meningkat.
Ini adalah sebuah langkah berani yang menempatkan para pengkritiknya dalam posisi serba salah.
"Kalau masih pada senang saya diuntungkan. Buatlah gaduh," tandasnya.
Langkah Jokowi ini menandai babak baru dalam drama politik seputar ijazah palsu yang telah bergulir lama.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian