Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta adalah tradisi tahunan yang memperingati Tahun Baru Jawa (1 Suro) dan Tahun Baru Islam (1 Muharram) yang diadakan di Keraton Kasunanan Surakarta.
Tradisi ini berakar dari kebiasaan Raja Pakubuwana X yang rutin mengelilingi tembok Baluwarti setiap Selasa dan Jumat Kliwon, dan melibatkan kirab pusaka serta iring-iringan kerbau bule bernama Kyai Slamet.
1 Suro adalah awal tahun dalam penanggalan Jawa, yang juga bertepatan dengan 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah.
Malam 1 Suro dianggap sakral dan memiliki kekuatan spiritual, di mana alam gaib terbuka dan roh leluhur turun.
Kirab ini juga menjadi sarana introspeksi diri bagi masyarakat untuk memperbaiki diri dan memperbarui niat baik untuk tahun yang akan datang.
Kerbau bule bernama Kyai Slamet adalah bagian integral dari Kirab Malam 1 Suro. Kebo Bule dianggap memiliki kekuatan mendatangkan berkah dan dianggap sebagai simbol keberuntungan.
Kebo Bule mengawal pusaka Keraton Solo yang dikirab pada malam tersebut. Masyarakat mengikuti kirab dengan kerbau bule bukan berarti meniru kerbau, tetapi sebagai simbol ketergantungan manusia pada alam dan bumi untuk mendapatkan makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Singgung Nama Gibran, Putri Mendiang PB XIII: KGPH Mangkubumi Berkhianat!
-
Geger Takhta Keraton Surakarta: Hangabehi Dinobatkan PB XIV, Isu Dualisme Merebak
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
4 Link Siap Diklaim, Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti, Ngopi Bisa Sambil Cuan
-
Maha Menteri KGPA Tedjowulan Kumpulkan 29 Putra Putri Dalem PB XII dan PB XIII