Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 21 April 2025 | 12:35 WIB
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediaman pribadinya, Senin (21/4/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kedatangan sejumlah menteri, wakil menteri dan pejabat menemui Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo banyak disorot.

Penyebabnya, kedatangan para pejabat negara itu untuk menemui Jokowi memunculkan isu adanya matahari kembar.

Apalagi kedatangan menemui Jokowi di Solo disaat Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan kunjungan ke luar negeri.

Meski demikian, Jokowi memilih menanggapi isu soal matahari kembar dengan santai. Dirinya menyebut jika kunjungan para pejabat ke Solo tidak ada yang salah.

Baca Juga: Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM

"Apa yang salah. Silahturahmi di hari lebaran kan sangat baik kepada siapapun, ya," terangnya saat ditemui, Senin (21/4/2024).

Jokowi pun dengan tegas menyampaikan tidak ada yang namanya matahari kembar. Matahari itu hanya ada satu.

"Mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar. Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto, jelas," jelas dia.

Jokowi membantah kalau kedatangan menteri maupun wakil menteri ke sini juga untuk minta saran atau masukan. Kedatangan mereka hanya untuk silahturahmi.

"(Selama ini menteri dam wakil menteri ke sini juga minta saran) Silahturahmi biasa. Dan itu baik silahturahmi," ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Jokowi Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum Soal Ijazah Palsu

Jokowi mengaku sudah silahturahmi dengan Presiden Prabowo Subianto, maupun mantan Wakil Menteri Ma'ruf Amin.

"(Sudah silahturahmi sama Pak Prabowo) Owh sudah hari lebaran pertama. Video call agak lama sama beliau. (Sama Pak Ma'ruf juga) Pak Ma'ruf juga," tandasnya.

Seperti diketahui sejumlah menteri maupun wakil menteri menemui Jokowi sudah lebaran.

Dari pantauan di lapangan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.

Ada juga Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Selanjutnya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, hingga Wakil Mentri Tenaga Kerja Imanuel Ebenezer.

Sebelumnya, Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia (RI) Maruf Amin merespons isu Presiden ketujuh Joko Widodo alias Jokowi yang disebut sebagai 'matahari kembar' dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ma'ruf menilai bahwa hal itu tidak terjadi saat ini.

Ma'ruf mengemukakan bahwa kedatangan para menteri kabinet Prabowo ke Solo untuk menemui Jokowi hanya sebatas silaturahmi.

Ia menganggap hal itu wajar karena banyak tokoh penting yang mengunjungi kediaman para mantan petinggi negara tiap momen lebaran Idulfitri.

Hal ini dikatakan Maruf usai menghadiri halal bihalal di kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025) malam.

"Itu bagian harus diartikan sebagai bagian silaturahmi saja (dengan) presiden, bekas presiden, dengan bekas wakil presiden, dengan yang lain-lain" ujar Maruf.

Ketua Dewan Syuro DPP PKB ini juga menilai seharusnya pertemuan di rumah Jokowi itu disikapi dengan pandangan positif.

"Kalau hatinya bersih, semua tidak ada ancaman. Hatinya dibersihkan dulu," katanya.

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menilai, sikap itu nyata ditunjukan lewat kunjungan beberapa menteri ke rumah Jomowi di Solo.

Menurut Ikrar, para menteri itu seperti memiliki loyalitas ganda terhadap presiden Prabowo dan mantan presiden Jokowi.

"Ini yang kemudian menjadikan agak bahaya kalau yang namanya ada 'matahari kembar' di Republik Indonesia. Karena kita akan bertanya-tanya siapa yang akan diikuti oleh mereka," kata Ikrar dalam video pada kanal YouTube pribadinya, Rabu (16/4/2025).

Kontributor : Ari Welianto

Load More