Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:45 WIB
Para buruh melambaikan tangan ke patung pendiri PT Sritex Tbk, Lukminto, Jumat (28/2/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

"Berkenang banget. Dapet pasangan, dapet anak, sampai sudah sekolah. Udah 20 tahun. Banyak kenangan momen sama teman-teman. Temen-teman biasanya ngumpul," jelasnya.

Sementara itu Suyoto, karyawan divisi finishing mengaku sedih dengan keputusan kurator yang mempailitkan Sritex.

Padahal Sritex sudah menjadi mata pencaharian selama 30 tahun, apalagi masih menanggung sejumlah beban pembiayaan keluarganya. 

"Ya cari-cari (pekerjaan) dulu, kan (perusahaannya) enggak mungkin akan bangkit lagi, pailit," tandas dia.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran Pabrik Bahan Tekstil di Kartasura Sukoharjo

"Kesannya itu punya pinjaman di bank belum lunas, lha terus PHK itu. Nggak bisa dilupakan, pusing. Punya tanggungan (beban hutang), Apalagi ambil (KPR) rumah," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More