SuaraSurakarta.id - Simpang Joglo dan underpass akhirnya dibuka dan bisa dilalui kendaraan mulai, Sabtu (11/1/2025).
Meski demikian belum ada rambu-rambu lalu lintas atau petunjuk jalan yang dipasang.
Kondisi itu mendapat kritikan dari warga sekitar dan pengguna jalan, sehingga membahayakan dan berpotensi macet.
Salah satu warga yang kena dampak Suharno mengatakan melihat rambu-rambu lalu lintas yang belum tertata dengan baik.
"Contohnya kalau di lingkaran ini sebelumnya harus ada rambu lingkaran bukan dipinggir jalan. Itu keliru harus ditaruh di bundaran jadi setiap arah itu bisa tahu arahnya," ujarnya saat ditemui, Sabtu (11/1/2025).
Menurutnya dibukanya jalan di simpang Joglo dan underpass ini pastinya sangat menyenangkan. Karena dampak ekonominya bisa mengalami peningkatan setelah hampir dua tahun ditutup.
"Pastinya sangat menyenangkan dan bisa meningkatkan perekonomian warga. Kalau dulu harus mutar jauh tapi sekarang cuma mutar dekat," kata warga RT 04 RW 02 ini
Selain itu ini juga bisa mengurangi kemacetan mengingat dulu di sini menjadi salah satu lokasi sering macet di Kota Solo.
Sementara itu Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishub Solo Mudo Priyatno mengatakan warga harus bisa adaptasi dengan lalu lintas di simpang Joglo yang baru ini.
Baca Juga: Hyundai New CRETA Diluncurkan di Solo Paragon, Ini Spesifikasi Mewahnya
Bersama Satlantas sudah mendesain Rambu-rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) tapi sifatnya masih sementara.
"Itu sudah kita pasang, misalnya dari Jalan Piere Tendean menuju Purwodadi harus lewat mana, kemudian sebaliknya juga lewat mana. Selain itu kita back up dengan petugas dari Dishub, Satlantas dan kontraktor juga untuk memberikan pemanduan bagi warga yang masih kebingungan," papar dia.
Terpisah Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan di sini merupakan jalur perbatasan irisan Kalioso, Karanganyar, dan Boyolali.
Sehingga di Simpang Joglo ini jalur utama masuk Kota Solo di sebelah utara, jadi kalau traffic light tidak teratur maka dampaknya akan memperlambat dan bisa terjadi kecelakaan.
"Jadi nanti petugas akan melihat jumlah kendaraan yang lalu lalang dan itu tidak bisa sehari, dua hari. Nanti sabtu-minggu kepadatannya seperti apa, senin-jumat jam sekolah seperti apa kepadatannya dan nanti akan dipantau mana yang akan diberi traffic dulu," jelasnya.
"Maka ini akan mengurangi beban kecelakaan, karena safety itu sangat penting," lanjut dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting