SuaraSurakarta.id - Sejumlah aktivis 98 yang tergabung dalam Nurani 98 mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dan memeriksa harta kekayaan Presiden ke-7, Jokowi dan keluarganya.
Pasalnya, berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tercatat kekayaan Jokowi mengalami peningkatan signifikan hingga 186,2 persen selama satu dekade menjabat sebagai kepala negara.
Menanggapi permintaan aktivis 98 itu, Jokowi mempersilahkan dilakukan pemeriksa terhadap kekayaannya.
"Ya nggak apa-apa. Boleh-boleh saja, siapapun," terang dia, Rabu (8/1/2025).
Baca Juga: Connie Bakrie Singgung Iriana, Respon Santai Jokowi: Pernah Dibilang PKI, Biasa Saja
Jokowi dengan tegas tidak mempermasalahkan kalau mau dilaporkan ke KPK terkait harta kekayaannya.
Jokowi bahkan menyebut tidak sekali dilaporkan ke KPK tapi beberapa kali.
"Ya, dilaporkan ke KPK nggak sekali dua kali, hehehe," jelas ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini.
Jokowi menjelaskan tidak mempersoalkan kalau nanti ada pengecekan harta kekayaan. Jokowi malah mempersiapkan kalau memang mau mengecek.
"Ya kalau dicek ya dicek aja. Dicek aja kok," tandasnya.
Baca Juga: Tak Hadiri Pertemuan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi: Acara Kecil-kecilan
Seperti diketahui sejumlah aktivis 98 mendesak agar KPK mengusut harta kekayaan Presiden ke-7 Jokowi dan keluarganya.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan pentingnya transparansi dalam mengungkap asal-usul kenaikan harta kekayaan Jokowi dan keluarganya.
"Kami mendesak KPK untuk segera memeriksa harta kekayaan Joko Widodo beserta istrinya, anak-anaknya, menantunya, dan saudara-saudaranya dalam 10 tahun terakhir," ujar Ray di KPK, Selasa (7/1/2025).
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Selain Ijazah, Risman Sianipar Soroti Skripsi Jokowi yang Ternyata Berbeda dengan Teman Seangkatan
-
Amien Rais Desak Jokowi Segera Seret Pihak yang Ragu Ijazahnya ke Pengadilan: Biar Top Markotop!
-
Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
-
Terpaut Satu Tahun, Ijazah UGM Guru Besar Unnes Prof Saratri Disebut Berbeda dengan Punya Jokowi
-
Jokowi Masih Dianggap 'Bos', Ganjar Komentari Matahari Kembar
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita