Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 05 Desember 2024 | 18:16 WIB
Ahmad Luthfi yang merupakan bapak asuh penyandang disabilitas Jawa Tengah dalam Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana di Lapangan Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Kamis (5/12/2024). [Dok Pribadi]

SuaraSurakarta.id - Unit Layanan Disabilitas Jawa Tengah menjadi percontohan di tingkat nasional. Relawan disabilitas selanjutnya disiapkan sebagai subjek dalam penanggulangan bencana.

Hal tersebut diungkapkan Ahmad Luthfi yang merupakan bapak asuh penyandang disabilitas Jawa Tengah dalam Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana di Lapangan Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Kamis (5/12/2024).

"(Jambore Disabilitas) Ini baru kali pertama. Disabilitas sebagai subjek pelaku penanganan bencana," kata Ahmad Luthfi.

Hadir di acara tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng, Sumarno, Wakil Bupati Suroto, Kepala BPBD kabupaten/kota di Jateng dan 250 relawan disabilitas Jateng, Jatim, NTT dan NTB.

Baca Juga: Momen Ahmad Luthfi Nyoblos di TPS 1 Sumber Solo sebagai DPK

Di acara yang mengusung tema "Disabilitas Tangguh Bencana Menuju Indonesia Tangguh 2030" itu, Ahmad Luthfi menekankan bahwa disabilitas akan menjadi contoh dalam penanggulangan bencana.

"Kontribusi besar bakal dilakukan disabilitas dan jadi contoh. Teman-teman disabilitas yang punya keterbatasan saja bisa, apalagi yang lainya," kata Cagub Jateng tersebut.

Ia juga berpesan saat ini sudah musim penghujan. Maka mitigasi bencana serta kesiapsiagaan masyarakat harus ditingkatkan.

Adapun Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng, Sumarno mengatakan, tingkat dan risiko bencana ke depannya akan semakin bertambah. Hal itu diperparah dengan kondisi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab pemerintah, namun tak bisa sendirian. Peran aktif masyarakat harus ditingkatkan untuk menekan risiko bencana di Jateng.

Maka keterlibatan relawan disabilitas menjadi role model penanganan bencana di Jateng. Jika semula merupakan objek maka kini jadi subjek atau yang biasanya dibantu maka kini bisa membantu.

Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Jokowi dan Ahmad Luthfi Bakar Semangat Warga Boyolali

"Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi masyarakat yang tidak memiliki keterbatasan," katanya.

Ketua Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana, Hadi Supriyanto mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Internasional Penyandang Disabilitas dan Hari Relawan Nasional yang diperingati tanggal 3 dan 5 Desember 2024.

Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, sudah ada 24 wilayah yang memiliki unit disabilitas. Unit layanan disabilitas di Jateng sudah terbentuk sekitar 5 tahun lalu. Usia itu jauh lebih tua dari Jawa Timur dan NTT yang baru 1 tahu dan Provinsi NTB baru terbentuk.

"Kami harapkan secara nasional unit layanan disabilitas bisa terbentuk," kata Hadi.

Di acara tersebut, selain apel juga dilaksanakan sarasehan peran disabilitas, bakti sosial penanaman pohon di bantaran Sungai Bengawan Solo dan workshop. Peserta jambore yang ikut tinggal di rumah-rumah warga selama 2 hari.

Load More