Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 17 September 2024 | 15:33 WIB
Suasana rumah korban yang merupakan santri SMP PT Az Zayadiyy, Grogol, Sukoharjo, di RT 01 RW 14 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi pihak kepolisian terkait tewasnya Abdul Karim Putra Wibowo (16).

Santri SMP PT Az Zayadiyy, Grogol, Sukoharjo itu meninggal dunia diduga menjadi korban perundungan atau kekerasan kakak tingkatnya, Senin (16/9/2024).

Pelaku datang ke kamar korban lalu menggedor pintu kamar dan minta uang ke korban.

Korban kemudian dipukul di bagian dada. Seketika korban langsung pingsan dan dibawa ke klinik terdekat tapi ternyata sudah tidak bernyawa.

Baca Juga: Alarm Berbunyi! Dua Kecamatan di Solo Perlu Pengawasan Ekstra Ketat Saat Pilkada

Bocah asal RT 01 RW 14 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres itu sempat dibawa ke RS Moewardi namun dalam kondisi tak bernyawa.

"Saya belum mendapat kepastian dari kepolisian. Saya menunggu hasil autopsi," kata ayah korban saat ditemui di rumah duka, Selasa (17/9/2024).

Dirinya belum mengetahui pasti bagaimana detail kasus tersebut. Hanya saja dia mendapat informasi anaknya dianiaya seniornya sebelum kehilangan nyawa.

"Kalau berdasarkan informasi yang saya dapatkan anak saya ini mohon maaf bisa dibilang korban kekerasan salah satu santri kakak tingkat," ungkap dia.

Pihak Ponpes Az Zayadiyy sudah buka suara terkait dengan kasus kekerasan yang berujung tewasnya seorang santri.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Santri Asal Solo Meninggal Dunia, Diduga Korban Kekerasan Kakak Tingkat

"Sudah diserahkan ke Polres," kata Pengasuh Ponpes Az Zayadiyy, KH Abdul Karim atau akrab disapa Gus Karim usai melayat ke rumah duka, Selasa (17/9/2024).

Gus Karim sendiri datang untuk berbelasungkawa atas kasus yang terjadi. Sekitar satu jam Gus Karim berada dirumah duka tersebut.

Load More