SuaraSurakarta.id - Ribuan umat Hindu telah selesai mengikuti Festival Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV Tahun 2024 di Pura Mangkunegaran Solo, Senin hingga Jumat (8-12/7/2024).
Sebanyak 1.561 orang, terinci atas 1.324 peserta dan 237 official itu mengikuti kegiatan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag).
Festival Utsawa Dharmagita semakin menunjukkan Kota Solo menjadi representasi kerukunan dan toleransi umat beragama.
Kegiatan dari berbagai agama selalu mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat maupun Pemkot Solo.
Baca Juga: Akronim Program Simontok Tuai Polemik, Pemkot Solo Malah Ganti dengan Nama Unik
Sebelumnya, ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia juga menghadiri kegiatan doa bersama untuk bangsa bertajuk Wahana Negara Rahaja (WNR) Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Hotel Alila Solo, 29 September 2023.
Lalu Solo juga tuan rumah peringatan hari lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) 2023 dengan digelar Porseni 15 hingga 22 Januari 2023.
Jauh sebelum itu, Kota Bengawan juga menjadi tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 18-20 November 2022.
Tak mengherankan, jika Kota Solo meraih penghargaan atas Kota Toleransi Terbaik 2024 dari Visions of Peace Initiative (VOPI).
"Solo masuk kota tertoleran. Jadi Solo tidak hanya kota budaya, namun kota yang berkebudayaan," kata Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, Musta'in Ahmad.
Baca Juga: Pos Gibran Sebut Milenial dan Gen Z Jadi Kekuatan Transformasi Digital Indonesia
Musta'in menjelaskan, Solo memiliki semua langkah pendekatan, baik etnis, suku, agama hingga model aliran keagamaan yang tumbuh dengan baik.
"Selama seluruh umat beragama ini kompak dan rukun kita yakin dengan persatuan Indonesia itu rohnya kerukunan bergama dan Insya Allah semua damai dan tentram," jelasnya.
Sementara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut Kota Solo sebagai kota toleran nomor empat di Indonesia.
Gibran memaparkan, salah satu langkah yang dilakukan adalah pendekatan inklusif dan inovatif sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk Surakarta menjadi kota yang lebih toleran dan harmonis.
Salah satu strategi utama yang diterapkan Gibran adalah melalui pendidikan dan sosialisasi. Beberapa program yang dirancang adalah memberikan penekanan khusus pada pentingnya kerukunan dan toleransi antarwarga.
Penerapannya juga dilakukan melalui kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dan kegiatan-kegiatan komunitas serta terus menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton