Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 14 Juli 2024 | 05:30 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas membuka kegiatan Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV 2024 di Pura Mangkunegaran, Selasa (9/7/2024). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Ribuan umat Hindu telah selesai mengikuti Festival Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV Tahun 2024 di Pura Mangkunegaran Solo, Senin hingga Jumat (8-12/7/2024).

Sebanyak 1.561 orang, terinci atas 1.324 peserta dan 237 official itu mengikuti kegiatan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag).

Festival Utsawa Dharmagita semakin menunjukkan Kota Solo menjadi representasi kerukunan dan toleransi umat beragama.

Kegiatan dari berbagai agama selalu mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat maupun Pemkot Solo.

Baca Juga: Akronim Program Simontok Tuai Polemik, Pemkot Solo Malah Ganti dengan Nama Unik

Sebelumnya, ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia juga menghadiri kegiatan doa bersama untuk bangsa bertajuk Wahana Negara Rahaja (WNR) Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Hotel Alila Solo, 29 September 2023.

Lalu Solo juga tuan rumah peringatan hari lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) 2023 dengan digelar Porseni 15 hingga 22 Januari 2023.

Jauh sebelum itu, Kota Bengawan juga menjadi tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 18-20 November 2022.

Tak mengherankan, jika Kota Solo meraih penghargaan atas Kota Toleransi Terbaik 2024 dari Visions of Peace Initiative (VOPI).

"Solo masuk kota tertoleran. Jadi Solo tidak hanya kota budaya, namun kota yang berkebudayaan," kata Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, Musta'in Ahmad.

Baca Juga: Pos Gibran Sebut Milenial dan Gen Z Jadi Kekuatan Transformasi Digital Indonesia

Musta'in menjelaskan, Solo memiliki semua langkah pendekatan, baik etnis, suku, agama hingga model aliran keagamaan yang tumbuh dengan baik. 

"Selama seluruh umat beragama ini kompak dan rukun kita yakin dengan persatuan Indonesia itu rohnya kerukunan bergama dan Insya Allah semua damai dan tentram," jelasnya.

Sementara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut Kota Solo sebagai kota toleran nomor empat  di Indonesia.

Gibran memaparkan, salah satu langkah yang dilakukan adalah pendekatan inklusif dan inovatif sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk Surakarta menjadi kota yang lebih toleran dan harmonis.

Salah satu strategi utama yang diterapkan Gibran adalah melalui pendidikan dan sosialisasi. Beberapa program yang dirancang adalah memberikan penekanan khusus pada pentingnya kerukunan dan toleransi antarwarga.

Penerapannya juga dilakukan melalui kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dan kegiatan-kegiatan komunitas serta terus menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai.

"Kami juga mendorong dialog antarkomunitas yang berbeda. Selain itu, kami juga aktif terlibat langsung dalam dialog antarkomunitas," jelasnya.

Di sisi lain, pemimpin Pura Mangkunegaran KGPAA Mengkunegara X atau Gusti Bhre menilai Utsawa Dharmagita merupakan etalase untuk memperlihatkan kekayaan seni, nilai, dan budaya Hindu kepada dunia melalui berbagai lomba serta kegiatan.

"Dharma Gita ini menjadi bagian integral dari identitas budaya kami yang beragam," ucap dia.

Gusti Bhre menambahkan, seni dan budaya memiliki kekuatan untuk menyatukan, menginspirasi kreativitas, dan menciptakan hubungan yang lebih dalam antara individu dengan komunitasnya UDG memperkuat pesan toleransi dan kerukunan antarumat beragama

"Kota Solo dan Mangkunegaran pada khususnya gembira sekali dan berbangga bisa menjadi bagian dari upaya bersama untuk merawat persaudaraan dan membangun masa depan yang harmonis serta berkelanjutan," jelasnya.

Load More