SuaraSurakarta.id - Program Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok atau Simontok milik Pemkot Solo sempat menimbulkan pro dan kontra.
Akronim Simontok dinilai banyak pihak memunculkan stigma negatif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Eko Nugroho, mengatakan sampai saat ini tidak mendapat teguran atas penamaan aplikasi tersebut.
Meski demikian, jika ada pro dan kontra di masyarakat maka pihaknya akan mengganti nama aplikasi tersebut.
Baca Juga: Heboh Bungkus Kondom dan Botol Bekas Miras Ditemukan di Taman-taman di Solo
"Belum ada kalau teguran, tapi kalau diganti kami siap dengan nama baru, yakni SMS Keppo dengan singkatan yang sama," kata Eko Nugroho dilansir dari ANTARA, Kamis (11/7/2024).
Sementara itu, dikatakannya, pembuatan akronim Simontok hanya bertujuan agar mudah diingat oleh masyarakat.
"Jadi di pikiran saat itu tidak ada sama sekali bermaksud jorok. Hanya agar mudah untuk diingat. Kata montok dari monitoring stok dan kebutuhan pangan pokok Surakarta," paparnya.
Ia mengatakan aplikasi tersebut dibuat sejak tahun 2021. Pada saat itu, ia mengikuti diklat pimpinan administrasi untuk eselon 3.
Menurut dia, tujuan dari pembuatan akronim tersebut agar mudah diingat.
"Saat itu disetujui oleh pembimbing, hasilnya digunakan untuk menunjang kegiatan dinas di bidang ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan," ujar dia.
Ia mengatakan melalui aplikasi tersebut salah satunya dapat diketahui seberapa besar stok yang ada di pasaran dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan alur distribusi bahan pokok dapat berjalan dengan lancar.
"Termasuk juga dapat digunakan untuk mengetahui kapan kira-kira akan terjadi inflasi dan deflasi," katanya.
Berita Terkait
-
Becermin dari Tangisan Bawang Putih: Pangan Lokal, Pangan yang Berdaulat
-
Mardiono Siapkan Transisi Kepemimpinan Soal Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
-
Pertamina EP Adera Field Dorong Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten PALI
-
Perum Bulog: Perlu Ada Solusi Inovatif untuk Mengatasi Ketahanan Pangan
-
Gelar IIRC 2024, Perum Bulog Ajak 17 Negara Bahas Ketahanan Pangan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Srawung Ben Ra Suwung, Wayang Goes Digital: Menjembatani Dunia Lama dan Baru
-
Terungkap! Kronologi Lengkap Penganiayaan Imam Masjid di Sragen, Pelaku Jalani Rekonstruksi
-
Momen Blusukan Bareng Erick Estrada, Respati Ardi Sampaikan Pesan Jokowi dan Gibran
-
Gara-gara Rekening Diblokir, Pramono Harus Jual 6 Ekor Sapi Agar Usahanya Tetap Jalan
-
Muncul Unjuk Rasa di Balaikota Solo, Pengamat: Mereka Lupa, Jokowi Dicintai dan Disambut Jutaan Warga