Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 10 Juni 2024 | 18:22 WIB
Penari sedang latihan Tari Bedhaya Anglir Mendhung di Pendopo Pura Mangkunegaran. [suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Arsip seni dan naskah seni tari khas Pura Mangkunegaran Surakarta merupakan salah satu yang diajukan Indonesia dokumenter heritage sebagai memory of the world ke UNESCO.

Tari khas Mangkunegaran yang diajukan itu merupakan karya penguasa Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IV.

"Indonesia sedang mengajukan dokumenter heritage, salah satunya tari khas Mangkunegaran. Ini sesuatu yang belum pernah kita ajukan dan ini sangat unik," terang Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto saat ditemui di The Sunan Hotel Solo, Senin (10/6/2024).

Menurutnya naskahnya itu keren banget dan merupakan karya KGPAA Mangkunegara IV. Itu berisi tentang gerakan-gerakan tari mulai dari telapak tangan, kepala, hingga gerakan kaki.

Baca Juga: Kirab Obor dan Gunungan Jajanan Pasar Semarakkan Malam Takbir di Pura Mangkunegaran

"Itu merupakan arsip yang sangat unik, jumlah naskah lebih dari 1.000 lembar. Itu diajukan hanya Indonesia saja, tidak kerja dengan negara lain," ungkap dia.

"Naskahnya itu tulisan Jawa, ada juga tulisan latinnya. Jadi tulisannya campur, itu kira-kira abad 20 awal," lanjutnya.

Dikatakannya ini jelas akan menjadi kebanggaan Kota Solo dan mudah-mudahan diakui oleh UNESCO. Mungkin itu sebagai percontohan tari Jawa.

"Saya dengan Yogyakarta juga mengajukan dan tidak apa-apa. Ada tari Solo dan taru Yogyakarta. Yang jelas ini sedang menunggu proses penjurian," ungkap dia.

Sebenarnya ada lima dokumenter heritage yang diajukan Indonesia sebagai memory of the world ke UNESCO. Pertama ada, arsip kartini dan perjuangan gender, itu diajukan bersama-sama dengan Belanda join nominasi.

Baca Juga: Jadi Calon Alternatif PSI, Penguasa Mangkunegaran Berpeluang Menjadi Wali Kota Solo

Kedua, arsip pembentukan ASEAN yang join nominasi dengan lima negara. Itu juga didukung oleh lima negara lain, termasuk mendapat dukungan juga dari Belanda.

Ketiga, arsip Hamsah Fansuri join nominasi dengan Malaysia. Keempat, ada tari khas Mangkunegaran. Sedangkan kelima, sang hyang kandang karesian naskah dari Jawa Barat.

"Mudah-mudahan di akhir tahun atau awal tahun akan diumumkan. Kalau Indonesia bisa mengajukan keren banget, karena ini belum pernah terjadi satu tahun mengajukan lima, padahal jatahnya itu cuma dua per negara per tahu tapi kita dua single nomination, lalu yang tiga bisa join nomination. Kita bisa ngajuin banyak kalau join nomination," papar dia.

Lima dokumenter heritage yang diajukan itu setelah diregister sebagai memori kolektif bangsa (MKB). Kemudian nanti dilihat sama dewan pakar tentang signifikansinya, itu yang dinilai adalah arsip atau naskahnya bukan peristiwanya.

"Memory of the world yang diakui arsip, bendanya, original nggak. Jangan dibikin-bikin harus original. Kedua signifikansinya, apakah kandungan dalam arsip ini memiliki pengaruh, mungkin terhadap perubahan sejarah dunia geopolitik yang berpengaruh seberapa luas. Kalau sudah lolos dijamin reservasinya," tandasnya.

Gunarto menambahkan kalau itu sudah lolos akan dijamin dan ada kontrol dari UNESCO kepada negara. Kemudian negara harus bisa menjamin, kalau itu milik masyarakat maka negara harus bisa menjaga.

"Jadi ada pengecekan, kalau bisa di digitalisasi kita lakukan, kalau diperbaiki ya kita perbaiki," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More