SuaraSurakarta.id - Penyakit pada anak memang terkadang sulit untuk di untuk didiagnosis. Termasuk gejala penyakit meningitis atau peradangan selaput otak.
Dokter ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyebut bahwa meningitis akibat penyakit meningokokus invasif pada anak seringkali sulit didiagnosis dan bisa berkembang cepat.
"Penyakit ini sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal," kata Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, Sp.A(K). dikutip dari ANTARA pada Sabtu (11/5/2024).
"Masa inkubasinya sendiri butuh empat hari, kisarannya dua sampai 10 hari... gejala awalnya sangat tidak spesifik," ia menambahkan.
Baca Juga: Wajib Bagi UMKM, Ini Cara Daftar Sertifikasi Halal Secara Online dan Mudah
Handry menyampaikan, anak yang terserang meningitis biasanya merasakan sakit pada kaki, merasa dingin pada tangan dan kaki, serta mengalami perubahan warna kulit abnormal seperti menjadi pucat atau berbintik-bintik.
Namun, ia menjelaskan, penyakit meningokokus invasif yang berkembang pesat biasanya gejalanya tidak spesifik tetapi menyebabkan konsekuensi yang parah dan mengancam jiwa dalam waktu 15 sampai 24 jam.
Menurut dia, gejala non-spesifik yang dapat terjadi dalam empat sampai 12 jam setelah serangan penyakit antara lain demam, gelisah, gejala gangguan gastrointestinal, dan sakit tenggorokan.
Ia melanjutkan, dalam 12 sampai 15 jam dapat terjadi ruam hemoragik, nyeri leher, meningismus, dan fotofobia serta dalam 15 sampai 24 jam pasien bisa mengalami kebingungan atau delirium, kejang, dan tidak sadarkan diri.
"Begitu masuk kumannya ke tubuh, itu timbul gejala pertama. Enggak sampai 24 jam kuman masuk melalui saluran napas atas, kemudian dia melakukan koloni. Ini ada yang patogen atau seluler yang sangat berbahaya, jadi kalau masuk ke darah dia bisa beredar ke otak jadi meningitis, kalau ke paru jadi pneumonia," ia menjelaskan.
Baca Juga: UNS Surakarta Mulai Buka Pendaftaran Bakal Calon Rektor
Handry mengatakan bahwa data bulan Januari 2023 menunjukkan adanya temuan dua kasus meningococcal meningitis di Riyadh, Arab Saudi, dan tahun 2022 total ada 12 kasus meningococcal meningitis yang dilaporkan di seluruh Arab Saudi.
Dengan kondisi yang demikian, ia mengatakan, orang tua yang hendak mengajak anak-anak pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji dianjurkan memastikan anak mendapat vaksinasi sebelum waktu keberangkatan.
"Vaksin meningitis bisa diberikan pada usia sembilan bulan ke atas. Jadi kalau mau ajak bayi bisa divaksin, sementara yang di bawah usia itu dianjurkan untuk tidak dibawa dulu ya," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya figur publik yang mengajak anak untuk menunaikan ibadah haji dan umrah dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan edukasi mengenai bahaya meningitis dan pentingnya vaksinasi meningitis pada anak.
"Keluarga muda ini bisa kita manfaatkan, kita endorse untuk menyebarluaskan bahwa anak-anak ini harus divaksin sebelum berangkat untuk mencegah penyakit," kata anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
Selain menjalani vaksinasi, menurut dia, penting pula mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mencukupkan minum air putih, mencukupkan istirahat dan tidur, dan memakai masker untuk menghindari masalah kesehatan selama menunaikan ibadah umrah maupun haji.
Berita Terkait
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
Kekecewaan Mendalam Sang Putra Mahkota: 'Nyesel Gabung Republik'
-
Rekam Jejak Bos Sritex Iwan Kurniawan: Berpengalaman 20 Tahun di Tekstil, Menangis Harus Tutup Pabrik
-
Muak dengan Skandal Minyak Pertamina, Putra Mahkota Solo Sampai Nyesel Gabung RI
-
Celine Evangelista Keturunan Mana? Terima Gelar Bangsawan dari Keraton Surakarta
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan
-
Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka di Solo: Tim Hukum Jokowi Angkat Bicara
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Bahlil Malam-malam Sowan Jokowi di Solo, Bahas Masa Depan Partai Golkar?
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi