Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 11 Mei 2024 | 05:30 WIB
Pelatih Kesatria Bengawan Solo, Efri Meldi. [IBL Indonesia]

SuaraSurakarta.id - Kesatria Bengawan Solo (KBS) langsung menghentak di pentas Tokpedia IBL 2024.

Sebagai tim debutan, skuad yang bermarkas di GOR Sritex Arena Solo itu menjelma sebagai tim yang mampu meroket di papan klasemen.

Mengawali kompetisi dengan kekalahan dari Prawira Harum Bandung, wangi KBS justru semerbak dengan 11 kemenangan beruntun.

Kesatria Bengawan Solo saat ini menghuni posisi keempat dengan 23 poin dan berpeluang besar merealisasikan target pertama mereka, lolos play-off!

Baca Juga: Langung On Fire, Performa Chanceler James Gettys Langsung Menuai Pujian

Wanginya tim Kota Bengawan Solo itu tak bisa dilepaskan dari peran penting dan tangan dingin sang juru taktik, Efri Meldi.

"Saya benar-benar diberikan kebebasan oleh manajemen untuk membangun tim ini. Support manajemen itu menjadi kuncinya," kata Efri Meldi saat berbincang dengan Suara.com, Jumat (10/5/2024) malam.

Right Man On The Right Place, kalimat itu mungkin bisa menggambarkan kondisi Kesatria Bengawan Solo dan Efri Meldi saat ini.

Efri bergabung dibarengi dengan antuasiasme dan komitmen manajemen dalam membangun tim baru di belantikan bola basket Tanah Air.

"Manajemen membebaskan saya untuk memilih pemain yang sesuai kriteria kita. Istilahnya kita merdeka-lah mas jadi pelatih," paparnya.

Baca Juga: Kentrell Barkley Cetak Rekor 40 Poin vs Hangtuah, Warganet: Harusnya Masuk IBL All-Star!

Sebelum bergabung dengan Kesatria Bengawan Solo, Efri Meldi memiliki karier pelatihan yang panjang bersama Satya Wacana Salatiga, Tangerang Hawks hingga Bima Perkasa Jogja.

Bahkan perjalanannya bersama Satya Wacana berlangsung selama 14 tahun, ia membawa tim mencapai babak play-off IBL pada musim 2016.

Para pemain Kesatria Bengawan Solo merayakan kemenangan 94-66 atas Bima Perkasa Jogja dalam lanjutan IBL 2024 di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (16/4/2024) malam. [IBL Indonesia]

Tak hanya bagi Kesatria Bengawan Solo, 11 kemenangan beruntun juga menjadi catatan fantastis pelatih Efri Meldi selama berkarir sebagai pelatih di kompetisi basket Indonesia.

Selain faktor dukungan total manemen, soliditas antarpemain baik lokal maupun asing juga menjadi kunci sukses sejauh ini.

"Kekeluargaan itu terasa gitu ya. Jadi bukan faktor karena saya saja, tapi pemain benar-benar kompak di dalam dan luar lapangan," jelasnya.

Pelatih asal Tanah Datar, Sumatera Barat itu menambahkan, motivasi untuk membuktikan diri juga dia apungkan ke semua pemain Kesatria Bengawan Solo.

Pembuktian pemain di tim baru itulah yang terus digalakkan hingga terbentuknya mental Kesatria di setiap pertandingan.

"Mungkin ada yang menilai pemain-pemain yang saya ambil itu 'buangan' klub lama ya. Tapi itu yang terus saya motivasikan ke mereka untuk membuktikan diri. Pembuktian anak-anak kalau salah 'membuang' mereka," tegas Efri Meldi. 

Manajemen Kesatria Bengawan Solo memberikan dukungan langsung setiap laga dari pinggir lapangan. [Dok Kesatria Bengawan Solo]

Karakter

Presiden klub Kesatria Bengawan, Yakup Hasibuan, menilai karakter mantan pelatih terbaik IBL itu sangat cocok untuk tim debutan seperti Kesatria Bengawan.

"Tentunya kita lihat dari sekaliber pengalaman yang luar biasa, diskusi dengan tim akhir-akhir ini bahwa dari segi pemilihan pemain dan tipe permainan sangat cocok untuk tim awal seperti kami," ucap Yakup.

Sedari awal, lanjut dia, jajaran manajemen memang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan setelah mendapat kesempatan untuk tampil pada Tokopedia IBL 2024.

"Kita sudah lama melirik kesempatan di basket. Ada tahun ini dan Solo luar biasa sekali bakat-bakatnya," kata Yakup Hasibuan.

"Fansnya juga luar biasa. Dari sana awalnya kenapa kami ingin kembangkan basket di Solo. Kami ingin mencoba ikut meramaikan dan siapa tahu bisa bikin kejutan," tambah dia.

Sementara itu, Owner Kesatria Bengawa Solo, Bagus Andriaan John menegaskan tidak ada tim yang kuat maupun lemah di gelaran IBL 2024.

Menurut Paman John, sapaan akrabnya, seluruh kontestan memilik kesempatan yang sama untuk memetik kemenangan, namun tergantung dengan mental bertanding.

"Jadi yang memetik kemenangan adalah tim yang siap bertanding," kata Pria yang juga Ketua Pengkot Perbasi Solo itu.

Load More