SuaraSurakarta.id - Pegiat media sosial (pegiat medsos), Septian Raharjo alias Gus Raharjo mengungkap kisah yang tidak banyak diketahui oleh publik.
Kisah seseorang yang sangat berjasa karena telah memberi masukan yang amat penting kepada Presiden Jokowi, agar tidak salah mengambil keputusan ketika terjadi puncak Pandemi Covid-19 pada 2021 di Indonesia.
Septian Raharjo atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Raharjo menyebut keberhasilan utama Jokowi di periode keduanya adalah karena tidak menerapkan lockdown saat pandemi Covid 19.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran seseorang yang kala itu memberi masukan kepada Jokowi agar tidak menerapkan lockdown.
"Padahal orang-orang di sekeliling Jokowi, orang-orang yang sekarang asyik berjoged gemoy, orang-orang yang menyeruakkan wacana 3 periode, saat itu banyak yang mendesak Jokowi untuk menerapkan sistem lockdown,” ungkap Gus Raharjo, dalam tulisannya berjudul Sebuah Kisah yang Tak Muncul di Publik, yang diunggah di akun Instagramnya, @gus_raharjo dilansir, Senin (18/12/2023).
Ia menceritakan, pada saat banyak desakan supaya Jokowi memberlakukan lockdown di seluruh daerah di Indonesia, ada satu orang dekat yang berani menelepon Jokowi dan meminta agar tidak menerapkan lockdown.
"Di saat desakan lockdown sangat kuat menerpa Jokowi, ada seorang yang menelpon Jokowi. Orang itu berkata, 'Mohon izin Pak Presiden, kalau bisa kita cari cara selain lockdown, dan kalaupun pemerintah pusat menerapkan lockdown, kami minta ijin untuk tidak mengikuti'," ungkap Gus Rahajo.
Diceritakan Gus Raharjo, saat itu Jokowi bertanya, apa alasan dia harus menolak lockdown. Si penelpon tersebut kemudian menjelaskan bahwa penerapan lockdown akan mengakibatkan kepanikan masyarakt yang dapat berujung chaos.
Kepada Jokowi, penelpon tersebut menjelaskan, ketika lockdown diumumkan, warga akan panik dan bergegas memburu, beras, sembako, dan uang tunai. Dari hasil pengecekannya di pasar dan Gudang Bulog, stok persediaan beras pada saat itu tidak cukup apabila ada masyarkaat berbondong-bondong membeli dalam jumlah besar sekaligus.
Demikian juga dengan sembako, antara lain minyak, mie instan, gula, telur, juga akan kurang. Sebab, produsen tidak akan punya cukup bahan baku dan waktu untuk mengisi kembali stok gudang yang kosong.
"Sehingga ketika lockdown diberlakukan ketika masyarakat rusk memborong beras dan sembako, persediaan langsung menipis, sehingga otomatis harga-harga akan melambung naik. Masyarakat akan semakin panik. Dan akhirnya chaos, pak," tulis Gus Raharjo menirukan ucapan orang tersebut kepada Jokowi saat itu.
Orang tersebut, juga sudah mendata jumlah uang di ATM dan seberapa cepat kemampuan pihak bank untuk kembali mengisi ATM ketika kosong. Tidak adanya stok uang tuna di ATM dapat menimbulkan kepanikan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia.
"Untuk itulah pak, kami mohon agar pak presiden tidak menggubris maraknya usulan untuk menerapkan lockdown," kata orang tersebut kepada Jokowi melalui sambungan telepon seperti dituliskan oleh Gus Raharjo.
Setelah mendengar masukan berdasarkan data detail hasil survei di lapangan, Jokowi pada saat itu akhirnya tidak jadi menerapkan lockdown dan memilih sistem pembatalan sosial. Gus Raharjo mengatakan, secara langsung, si penelpon itu telah membimbing Jokowi agar mengambil keputusan terbaik bagi bangsa dan negara ini.
"Penelpon tersebut adalah GANJAR PRANOWO, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ganjar, sang pejuang nasib rakyat," tutup Gus Raharjo dalam tulisannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
Terkini
-
Jokowi Sempat Mengelak Hadiri Reuni Alumni UGM, Ini Respon Iriana
-
Momen Kikuk Jokowi: Ngaku Jenguk Saudara, 'Dikeplak' Iriana: Mau Reuni UGM!
-
Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Dukung Kejaksaan Tuntaskan Kasus Tom Lembong
-
Isu Ijazah Palsu Dibekingi 'Orang Besar', Jokowi:Semua Sudah Tahulah
-
Pemprov Jateng Kebut Perbaikan Jalan Wuryantoro-Eromoko Wonogiri