SuaraSurakarta.id - Bintang Emon, komika yang dikenal kritis dengan isu sosial dan politik terkini di jagat maya, kembali membuat video parodi berisi kritikan.
Video berdurasi 1 menit 46 detik tersebut, menampilkan obrolan Bintang Emon yang sedang memparodikan sebagai ketua tim pemenangan yang sedang memimpin rapat pemenangan paslon.
Video tersebut sempat diunggah di akun media sosialnya namun kini telah dihapus. Belum diketahui alasan Bintang Emon menghapus video tersebut.
Meski demikian, video itu kini telah menyebar di berbagai platform media sosial, dibagikan ulang oleh warganet. Berdasarkan penelusuran, video parodi itu banyak dibagikan ulang di twitter X dan Instagram.
Dalam video tersebut Bintang Emon mengkritik isu terkait dengan pencalonan pasangan Prabowo dan Gibran. Seperti diketahui, Prabowo kerap dikaitakan dengan isu penculikan, sedangkan Gibran sedang ramai diisukan terkait politik dinasti dan pelanggaran konstitusi.
Dalam video itu, tampak Bintang Emon menuliskan dua problem yang berpotensi menjadi bahan bagi lawan politik untuk menyerang kubu mereka. Bintang Emon kemudian bertanya kepada peserta rapat agar mengemukakan ide untuk mengcounter dua isu yakni dosa masa lalu dan dinasti.
"Jadi gini, problem kita itu kan dosa masa lalu dan dinasti, dua-duanya ini hitungannya masalah besar lah buat demokrasi kita kan, gampang banget tuh kita diserangnya. Ada ide nggak ini kita apain?," kata Bintang Emon memulai rapat tersebut.
Seorang peserta rapat memberikan usul agar mereka mencari kemungkinan target yang ingin disasar terkait dengan dua isu tersebut oleh lawan politik mereka.
"Gimana kalau kita cek marketnya dulu Pak? yang berhubungan dengan keduanya ini. Anak muda Pak!," kata seorang peserta rapat.
Baca Juga: Pelaku Kebakaran Bromo Tuntut Balik Pengelola, Bintang Emon Geram: Kalo Mau Nyalahin, Angin Kek
Mendengar usulan tersebut, Bintag Emon langsung sepakat. Menurutnya, anak muda adalah kalangan masyarakat yang tidak peduli dengan dua isu tersebut. Sebagian besar anak muda tidak peduli dengan persoalan masa lalu karena tidak mengalami secara langsung.
Begitu juga dengan isu soal dinasti, karena sibuk dengan urusan masing-masing. Anak muda saat ini tidak peduli dengan isu politik dinasti karena sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Ohhh anak muda nggak ngalami ini (dosa masa lalu), sama nggak punya waktu buat mikirin ini (dinasti). Fokus sama kerjaan!!!. Ahh..bener..baru mulai kerja ya, lagi diomelin bosnya itu mah...mas-masa cari jati diri..bener..bener..bener. Muda, oke..setuju, walaupun nggak semuanya, tapi banyak nih yang kayak gini nih..," kata Bintang Emon sambil menuliskan kata kunci tersebut.
Bintang Emon kemudian melanjutkan pertanyaanya, "Oke, selanjutnya kita mau ngapain nih, kita nih?," tanya dia.
"Bagaimana kalau kita langsung minta tolong sama bapaknya pak?," usul seorang peserta.
Mendengar jawaban itu, Bintang emon terdiam sejenak, dengan ekspresi muka datar. "Yang lain ada?," jawab Bintang Emon.
"Eee...Visi misi Pak?," cletuk seorang peserta rapat lainnya.
Bintang Emon kemudian mencatat usulan agar menguatkan narasi soal visi misi. “Visi misi, tapi itu menurut saya nomor 14, tapi saya catat ya?," kata Bintang Emon.
"Ada lagi yang lain?," tanya Bintang Emon.
"Gimana kalau kita bikin calon ini jadi lebih kiyowo (lucu)..." kata peserta rapat.
"Aaahhhhhh.....(Bintang Emon langsung gembira)... gwenchana ya..kiyowo.. gwenchana..apalagi-apalalgi...gemoyy!!!. Anak muda demen gitu-gitu kan. Apa boleh secipung ini? hahahahaha...bener-bener-bener..bener..konten. Buat tren-tren terkini kita tanya ke partai artis kayakanya dia cukup udpdate ya..soal kayak gini," kata Bintang Emon.
"Saya kira cukup ya untuk hari ini, thank you semuanya yang sudah hadir..silahkan kembali lagi. Buat tadi yang bilang minta bantuan bapak, diam dulu di sini ya. kita ngobrol detailnya mau kayak gimana itu?," katanya.
Selama ini komika Bintang Emon memang dikenal kerap menggunakan komedi dalam menyampaikan pesan atau kritik yang mudah dipahami masyarakat, terutama generasi milenial. Lakon pendek lucu (skit) atau guyonan kini menjadi salah satu cara yang kerap digunakan sekelompok orang saat menyampaikan pesan atau kritik.
Berita Terkait
-
Dinilai Bukan Karyawan, Kasus Dugaan Intimidasi Hanni NewJeans Ditutup
-
Profil Rolly Ade Charles: Diduga Terlibat Kasus Intimidasi sebagai Anak Buah lvan Sugianto
-
Tak Lagi Sangar, Begini Tampang Lesu Ivan Sugianto Saat Hendak Ditahan Kasus Paksa Siswa Sujud Menggonggong
-
Daftar Kerabat Raffi Ahmad yang Resmi Jadi Pejabat
-
Adu Kekayaan Nina Agustina Anak Da'i Bachtiar vs Lucky Hakim, Ada yang Ngaku Makin Miskin usai Menjabat
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin