SuaraSurakarta.id - Ratusan seniman, budayawan se Soloraya ramai-ramai mendukung pasangan capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Dukungan tersebut dideklarasikan dilakukan di daerah Pucangsawit, Kelurahan Jebres, Kota Solo, Senin (6/11/2023) malam.
Hadir pada deklarasi dukungan tersebut Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Pada kesempatan tersebut para seniman dan pelaku budaya menyampaikan pernyataan sikap, yakni Mendukung Pencalonan Ganjar Pranowo - Mahfud MD sebagai pasangan Capres-Cawapres Indonesia dalam Pilpres 2014.
Dengan seluruh kemampuan kami siap mengantar Ganjar Pranowo - Mahfud MD memimpin Indonesia periode 2024-2029.
"Kami menyakini sebagai seorang budayawan dan seniman yang selalu bicara dari akar kemanusiaan yang paling dalam. Jadi dari kebulatan jiwa yang utuh itu, kami merasa nyaman dan berat ke Ganjar dan Mahfud," ujar Perwakilan seniman sepuh, ST Wiyono saat ditemui, Senin (6/11/2023).
Menurutnya kalau yang lain rekam jejaknya ada celah-celah yang tidak nyaman. Ganjar merasa nyaman, dengan Mahfud juga merasa nyaman.
"Dan saya yakin berdua akan sangat konsen terhadap kehidupan seni budaya yang kehidupan kebudayaan. Itu satu ikatan nilai yang itu bisa membangun toleransi diantara perbedaan," katanya.
"Oleh karena itu seniman dan budayawan sepakat mendukung Ganjar-Mahfud di pilpres 2024," lanjut dia.
Baca Juga: Di Depan Elite NasDem, Din Syamsuddin Cerita Sempat Diajak Prabowo dan Ganjar Bertemu
Terkait soal Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi, ST Wiyono mengaku belum tahu secara detail.
Sejak remaja Gibran sudah darah biru sejak remaja dan bukan sudah masyarakat. Gibran sudah pangeran, sudah anak orang besar, bukan anak petani, atau orang pasar.
"Tapi dia ketika remaja sudah anaknya wali kota, anaknya gubernur dan sudah hidup dikalangan itu. Jadi saya tidak yakin bahwa dia bisa merasakan penderitaan kami, apalagi tata pencalonannya tidak mulus," ungkapnya.
Pihaknya mengaku terus menyimak, mengamati dan mengikuti isu-isu terkini terkait proses pergantian kepemimpinan nasional yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024 mendatang.
Tentu saja semua menyimak pemantauan itu dilakukan dari sudut pandang yang ditempati selama ini selaku pelaku seni dan pelestari nilai-nilai budaya bangsa.
Dalam proses tersebut, terhenyak menemukan sejumlah manipulasi nilai-nilai budaya bangsa untuk dengan berbagai cara meraih melanggengkan kekuasaan. Perilaku itu bisa berdampak bisa mengalami kemunduran demokrasi dan melabrak tata nilai dan etika bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran