SuaraSurakarta.id - Beragam tantangan dihadapi para calon anggota legislatif atau caleg yang menggelar safari politik di daerah, termasuk wilayah Soloraya.
Caleg DPR-RI Jateng V Partai Gerindra, Suyatmi menjelaskan, wilayah Dapil V Jateng yang terdiri dari wilayah Kota Solo, Kabupaten Klaten, Boyolali dan Sukoharjo memiliki permasalahan yang beragam.
"Tentunya, solusi yang digunakan untuk memecahkan masalahnya juga berbeda. Dari sejak 6 bulan lalu, kami sudah bergerak untuk memetakan permasalahan itu," kata Suyatmi, Senin (6/11/2023).
Dia memaparkan, di wilayah Kabupaten Klaten, sebagian besar atau sekitar 60 persen masyarakatnya bergerak di bidang pertanian.
Kemudian di Kota Solo, rata-rata penduduknya pedagang. Sedangkan, di wilayah Boyolali merupakan peternak. Kami memiliki background untuk memecahkan permasalahan tersebut.
"Sehingga, kedepan pengalaman yang kami miliki akan kami terapkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat," jelas dia.
Disinggung mengenai Dapil Jateng V sebagai ‘Dapil Neraka’, Caleg nomor urut 3 ini mengatakan, dirinya tidak menemui halangan sama sekali selama blusukan untuk mencari simpati masyarakat. Artinya, stigma yang selama ini didengungkan dan terkesan seram itu tak terbukti sama sekali.
"Memang itu lekat ya, sering saya dengar juga. Termasuk, Jateng sebagai Kandang Banteng tadi. Namun, bukan berarti masyarakat tidak menerima kami. Selalu ada celah. Di wilayah Klaten sendiri, itu daftar DCT mencapai 1 jutaan. Kami menargetkan 20 persen calon pemilih masyarakat Klaten. Masih ditambah dengan wilayah yang lain," ujar perempuan asli kota yang terkenal dengan julukan seribu mata air itu.
Untuk memenangkan kontestasi Pemilu 2024, perempuan dengan background pengusaha ini mengaku, akan terus turun ke bawah melihat kondisi nyata masyarakat. Sehingga, keluhan di tingkat masyarakat tersebut akan menjadi bahan untuk mencarikan solusi.
Baca Juga: Menilik Fenomena Caleg Stres, Sudah Jor-Joran Tapi Malah Ajur
"Sesuai arahan dari Ketua DPD Gerindra Jateng, yang memberikan slogannya dengan nama ‘Jangkrik’ (jangkauan sampai ke semua titik-red), ini akan terus kami lakukan. Bagaimana kami memberi solusi kepada masyarakat, supaya nantinya keinginan dari masyarakat ini dapat tercapai," kata Yatmi, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono mengatakan, seluruh caleg dan kader Partai Gerindra wajib melakukan penguatan struktur hingga ke tingkat bawah. Khusus caleg, diwajibkan untuk terjun langsung ke masyarakat.
"Intinya komunikasi (teko (datang), muni (bicara) dan kasih (memberi). Ya harus datang langsung menyapa masyarakat. Termasuk bicara tentang visi dan misi, dirinya maju nyaleg. Kalau ada masyarakat yang kesusahan, ya dibantu," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah