SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal meluangkan waktu untuk bertemu dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
Gibran mengakui menerima pesan WhatsApp (WA) dari mantan Wali Kota Solo tersebut yang ingin bertemu.
"Beliau sudah WA saya, sudah langsung saya jawab. Nanti ya saya carikan jadwal biar tidak saling tumpah tindih jadwalnya," terang Gibran saat ditemui, Senin (30/10/2023).
Gibran menyebut WA dari Rudy tidak mengungkapkan untuk apa. Hanya ingin bertemu saja.
Baca Juga: Gibran Akui Dapat Izin Puan Maharani dan Arsjad Rasjid untuk Maju ke Pilpres 2024
"Belum, cuma ingin bertemu saja," ujar bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini.
Ketika ditanya apakah akan dijadwalkan pekan ini, Gibran hanya menyebut secepatnya akan dijadwalkan.
"(Kemungkinan pekan ini mas?) Nanti ya. Ya, secepatnya lah," katanya.
Saat disinggung bahwa Rudy ingin bertemu soal pengembalian KTA PDIP, Gibran enggan menjelaskan masalah itu.
"Ya, nanti saya bicara dengan pak ketua DPC dulu," ungkap dia.
Baca Juga: Jokowi Santap Ayam Kodok dan Es Laksamana Mengamuk Bareng 3 Capres
FX Rudy mengaku sudah mengirimkan pesan WA ke Gibran dan belum tak hapus. Namun, pesan itu dibalas oleh ajudan dan akan disiapkan waktu.
"Justru saya mau kesana dan sudah WA beliau minta waktu untuk sowan, WA belum tak hapus. Dibalas sama ajudan mau disiapkan waktu dan akan disampaikan ke mas wali, kalau mas wali balas atau tidak belum tak buka," tandasnya.
Seperti diketahui, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah mengirim pesan lewat WA ke wali kota untuk minta waktu ketemu.
"Saya sudah WA langsung ke Mas Gibran dan ajudannya juga minta waktu untuk sowan. WA belum tak hapus, dibalas sama ajudannya mau disiapkan waktu," jelas Rudy.
Rudy menjelaskan ingin bertemu Gibran, karena mau menyerahkan surat secara langsung. Isi suratnya supaya mengembalikan KTA PDIP dan membuat surat surat pengunduran diri.
"Surat mau saya serahkan langsung ke mas wali, mau ditanggapi ya bersyukur, tidak ya sudah," papar dia.
Rudy menambahkan surat itu dibuat agar ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan Presiden Jokowi tidak dinilai bermain dua kaki.
"Ini aman semua nanti. Bu Mega tidak dinilai bermain dua kaki, Pak Jokowi juga tidak dinilai bermain dua kaki," pungkas mantan Wali Kota Solo ini.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak