Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 18 September 2023 | 09:20 WIB
Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Suluh Rejo, Kecamatam Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, alami sesak nafas dan perih mata, akibat kebakaran TPA Putri Cempo. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Suluh Rejo, Kecamatam Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, alami sesak nafas dan iritasi mata, akibat kebakaran TPA Putri Cempo.

Hal tersebut dialami warga, sejak awal peristiwa terbakarnya gunungan sampah Putri Cempo pada Sabtu (16/9/2023) siang.

"Sejak kemarin mas, Sabtu, siang. Ya sekitar Pukul 12:00 WIB. Kan berlangsung jam 11:00 an itu awalnya. Terus jam 12:00 an baru asap mulai mengarah ke desa kita," ungkap salah satu warga, Yatno, Senin (18/9/2023).

Adanya hal itu, warga saat ini mulai was was. Karena hingga Minggu sore kepulan asap dan api belum juga padam. Bahkan, warga juga mengaku pada beberapa waktu lalu sebagian warga sempat ada yang mengungsi ke tempat aman.

Baca Juga: PJ Gubernur Jateng Minta Bantuan BNPB untuk Padamkan Kebakaran TPA Putri Cempo

"Kan tetangga kita ada yang punya bayi. Takutnya kalau terjadi gangguan nafas. Ini aja kita yang dewasa merasakan sedikit sesak nafas. Ya sangat terganggu yang jelas, mengingat saat ini juga masih berlangsung asapnya mengarah ke dusun kita," urai Yanto.

Sementara, kondisi Dusun Suluh Rejo sendiri asap pekat masih menyelimuti karena terletak sebelah utara berdampingan dengan TPA Putri Cempo, Mojosongo.

Sejumlah warga yang berlalu lalang melakukan aktifitasnya menggunakan masker guna pengamanan diri.

Selain itu, Ketua RW, Dusun Suluh Rejo, Widodo, juga menjelaskan, selain membuat tak nyaman pernafasan juga menyebabkan perih di mata.

"Ya karena yang terbakar ini beda mas. Ini kan sampah. Selain berbau, kepulan asap ini juga membawa partikel sangat lembut beterbangan," jelas dia.

Baca Juga: Gibran dan PJ Gubernur Jateng Tinjau Kebakaran TPA Putri Cempo

Sementara terkait kesehatan warga, Widodo menambahkan, sementara ini tidak ada laporan warga terkait gangguan kesehatan pernafasan yang serius.

"Ya saat ini cuman gaangguan ringan saja, merasa tidak nyaman sedikit sesak nafas seperti itu," paparnya.

Meski pemerintah terkait saat ini terus melakukan upaya pemadaman, namun warga berharap dalam waktu dekat ini diberikan turun hujan, agar lebih cepat padam, dan meminimalisir kepulan asap yang pekat.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More