SuaraSurakarta.id - Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Suluh Rejo, Kecamatam Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, alami sesak nafas dan iritasi mata, akibat kebakaran TPA Putri Cempo.
Hal tersebut dialami warga, sejak awal peristiwa terbakarnya gunungan sampah Putri Cempo pada Sabtu (16/9/2023) siang.
"Sejak kemarin mas, Sabtu, siang. Ya sekitar Pukul 12:00 WIB. Kan berlangsung jam 11:00 an itu awalnya. Terus jam 12:00 an baru asap mulai mengarah ke desa kita," ungkap salah satu warga, Yatno, Senin (18/9/2023).
Adanya hal itu, warga saat ini mulai was was. Karena hingga Minggu sore kepulan asap dan api belum juga padam. Bahkan, warga juga mengaku pada beberapa waktu lalu sebagian warga sempat ada yang mengungsi ke tempat aman.
Baca Juga: PJ Gubernur Jateng Minta Bantuan BNPB untuk Padamkan Kebakaran TPA Putri Cempo
"Kan tetangga kita ada yang punya bayi. Takutnya kalau terjadi gangguan nafas. Ini aja kita yang dewasa merasakan sedikit sesak nafas. Ya sangat terganggu yang jelas, mengingat saat ini juga masih berlangsung asapnya mengarah ke dusun kita," urai Yanto.
Sementara, kondisi Dusun Suluh Rejo sendiri asap pekat masih menyelimuti karena terletak sebelah utara berdampingan dengan TPA Putri Cempo, Mojosongo.
Sejumlah warga yang berlalu lalang melakukan aktifitasnya menggunakan masker guna pengamanan diri.
Selain itu, Ketua RW, Dusun Suluh Rejo, Widodo, juga menjelaskan, selain membuat tak nyaman pernafasan juga menyebabkan perih di mata.
"Ya karena yang terbakar ini beda mas. Ini kan sampah. Selain berbau, kepulan asap ini juga membawa partikel sangat lembut beterbangan," jelas dia.
Baca Juga: Gibran dan PJ Gubernur Jateng Tinjau Kebakaran TPA Putri Cempo
Sementara terkait kesehatan warga, Widodo menambahkan, sementara ini tidak ada laporan warga terkait gangguan kesehatan pernafasan yang serius.
"Ya saat ini cuman gaangguan ringan saja, merasa tidak nyaman sedikit sesak nafas seperti itu," paparnya.
Meski pemerintah terkait saat ini terus melakukan upaya pemadaman, namun warga berharap dalam waktu dekat ini diberikan turun hujan, agar lebih cepat padam, dan meminimalisir kepulan asap yang pekat.
Kontributor : Budi Kusumo
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya
-
Rekomendasi dan Tips Mendapatkan Harga Menginap Terbaik di Kota Solo
-
Jokowi, Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di Solo, Tapi Beda TPS, Mana Saja?
-
Solo Tuan Rumah Liga Nusantara 2024/2025, Ini Daftar Peserta dan Jadwalnya