SuaraSurakarta.id - Ratusan siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) di Soloraya mengikuti coaching clinic di Lapangan Kottabarat, Jumat (16/6/2024).
Coaching clinic sendiri dibimbing sejumlah pemain klub asal Korea Selatan (Korsel) Jeonbuk Hyundai Motors dan Persis Solo.
Ratusan siswa yang berasal dari 10 SSB ini tampak semangat mengikuti pelatihan yang diberikan tim pelatih dan pemain Jeonbuk dan Persis. Bahkan mengikuti arahan dan instruksi yang diberikan.
Mereka mendapatkan pengalaman baru, karena latihan yang diterima di SSB dan coaching clinic ini berbeda.
"Seru dan enak. Tadi latihan passing dan shooting," ujar salah satu siswa SSB PFA Sukoharjo, Muhammad Iqbal Maulana (12) saat ditemui, Jumat (16/6/2023).
Iqbal mengakui passing dan shooting yang diterima di SSB dan saat ini berbeda. Cara taktikalnya berbeda, bahkan lebih sulit di SSB.
"Passing dan shooting kan beda, cara taktikalnya berbeda," katanya.
Menurutnya cara belajarnya sangat mudah dan enak. Sehingga merasa nyaman tadi saat latihan dengan materi-materi yang diberikan.
"Lebih mudah dan enak. Pastinya sangat senang bisa mendapat ilmu dari tim luar negeri, nambah pengalaman," ungkap dia.
Baca Juga: Sambut Liga 1, Polda Jateng Siapkan Skema Pengamanan Sepak Bola
"Tadi dilatih langsung sama pelatih dari Korsel. Senang bisa ketemu mereka juga," sambungnya.
Sementara itu Pelatih Jeonbuk Hyundai Motors, Lee Kwanghyeoun mengatakan kedatangannya ke sini (Solo) karena keresahan bahwa anak-anak di seluruh dunia sekarang lebih senang bermain game atau internet daripada bermain sepak bola.
"Jadi datang ke sini untuk menyadarkan anak-anak penting bermain ke luar dan sepak bola. Sehingga ketika mereka mengikuti aktivitas ini disadarkan lagi supaya punya mimpi menjadi pesepakbola dimasa depan," terang dia.
Menurutnya mungkin ini bukan sesuatu yang mengubah langsung. Tapi ini akan membantu mimpi-mimpi anak kecil di Indonesia khususnya Solo untuk menjadi pesepak bola di masa depan.
Ia pun merasa senang melihat aktivitas anak-anak saat ini dan punya energi. Mungkin diusia saat ini, skill individu bukan yang utama.
"Tapi tadi ada beberapa anak yang mengikuti kelas punya skill dan potensi menjadi pemain sepak bola," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Lupakan Merek Impor? 7 Sepatu Lari Lokal Ini Kualitasnya Bikin Kaget
-
Buang Peluang! Timnas Indonesia U-23 Ditahan Laos
-
Dulu Dicibir Soal Demo, Sekarang Cinta Laura Jadi 'Suara Hati' Netizen
-
Kick Off Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Laos
-
Karier Berliku Adrian Wibowo: Dari Galang Dana Rp39 Juta Hingga Dipanggil Timnas Indonesia
Terkini
-
Mahasiswa dan Pelajar Muhammadiyah Gelar Aksi Damai, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga bagi Sembako
-
Tegas! Wali Kota Batasi Event di Solo Selesai Jam 10 Malam, Ini Alasannya
-
Geger Sopir Bank Diduga Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Ini Kronologinya
-
Objek Vital di Solo Masih Dijaga Aparat, Buntut Aksi Berlangsung Ricuh
-
3 Anak Ditangkap Gara-gara Bawa Bom Molotov, Belajar Merakit Lewat Video