Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 28 April 2023 | 11:37 WIB
Petenis meja Indonesia David Jacobs berusaha mengembalikan bola kepada petenis meja Cina Liao Han pada babak final tenis meja putra TT10 Asian Para Games 2018 di Ecovention, Ancol, Jakarta, Selasa (9/10). [ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga]

SuaraSurakarta.id - Atlet para-tenis meja kebanggaan Indonesia, David Jacobs meninggal dunia, Jumat (28/4/2023) pagi.

Sosok kelahiran Makassar itu meninggal dunia pada usia 45 tahun setelah ditemukan tergeletak di area Stasiun Juanda, Jakarta Pusat.

"Rencana mau berangkat ke Solo naik kereta api dari (Stasiun) Gambir," kata Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto saat dikonfirmasi.

Dari data yang diterima Suarasurakarta.id, awalnya petugas Stasiun Juanda mendapat informasi dari masinis melihat David Jacobs ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di jalur hilir antara Satsiun Gambir-Juanda. 

Baca Juga: Para Tenis Meja Indonesia Raih Tiga Medali Emas di Yunani

Saat ditemukan anggota Polsuska, David masih bernafas namun mengalami luka pendarahan di kepala bagian belakang.

Petugas juga menemukan HP dan tiket pada aplikasi KAI Access dengan kode booking 9HV69PE keberangkatan KA Argo Lawu relasi Gambir tujuan Stasiun Balapan Solo, dengan jadwal keberangkatan 27 April 2023 pukul 20.45 WIB.

David Jacobs kemudian dievakuasi ke Stasiun Juanda menggunakan tandu untuk pertolongan lebih lanjut.

Setelah diberikan penanganan oleh Poskes Juanda, sosok bernama lengkap Dian David Michael Jacobs masih belum sadarkan diri dan dirujuk RS Husada.

Sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit, David Jacobs dinyatakan meninggal dunia sekitar pagi tadi pukul 03.30 WIB.

Baca Juga: Indonesia Gelar Kejuaraan Para Badminton Level Dunia Akhir Agustus 2022

David Jacobs lahir dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs pada 21 Juni 1997. Dia adalah para-atlet tenis meja yang memiliki segudang prestasi, termasuk meraih dua perunggu Palimpiade 2012 di London dan 2020 di Tokyo untuk nomor perseorangan kelas 10.

Selain itu, dia juga mengoleksi tiga emas pada Asian Para Games masing-masing pada 2014 di Incheon (perseorangan kelas 10) dan 2018 di Jakarta (perseorangan dan beregu kelas 10).

David Jacobs adalah bukti nyata bahwa tak ada batas dalam meraih prestasi. Dia mengalami masalah fungsional pada salah satu tangannya.

Berkat semangat, fokus, kegigihan, dan ketekunannya menggeluti tenis meja, David Jacobs mampu mengharumkan Indonesia di pentas internasional.

Sebelum menjadi atlet NPC Indonesia, David Jacobs lebih dulu berkarier sebagai atlet tenis meja dan pernah turun pada SEA Games Kuala Lumpur 2001. Ketika itu, dia meraih perunggu ganda putra bersama Ismu Harinto.

Dia juga tampil beberapa kali dalam pesta olahraga dua tahunan di Asia Tenggara tersebut termasuk di Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007).

Setelah itu, Jacobs memulai karier sebagai atlet para tenis meja spesialis kelas 10 dengan resmi bergabung menjadi atlet NPC Indonesia pada 2010.

Load More