SuaraSurakarta.id - Safari Ramadan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono pada Rabu (5/4/2023) ditutup dengan mendengarkan keresahan generasi milineal yang ada di Kota Solo. AHY pun sempat menyindir alokasi pajak yang dilakukan Pemerintah.
Tiba sekitar pukul, 20.30 WIB, bersama sang istri yakni Anissa Pohan, Anggota DPR RI Dapil 1 Yoyok Sukawi, Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah, Rinto Subekti dan Ketua Cabang DPP Partai Demokrat, Dwi Purwanto langsung dicecar sejumlah pertanyaan.
Generasi milineal yang kebanyakan berstatus sebagai mahasiswa itu juga tidak sungkan menyampaikan keluh kesahnya kepada AHY. Baik itu tentang pengembangan usaha, penggunaan pajak hingga keterlibatan anak muda dalam politik.
"Anak-anak muda yang di Solo yang tadi bagus bagus sekali,"ujarnya saat diwawancarai setalah acara.
Baca Juga: AHY Tegaskan Koalisi Perubahan Solid meski Muncul Koalisi Besar
Dalam menjawab sebuah pertanyaan terkait pajak, AHY menilai masih banyak permasalahan dalam hal good government, akuntabilitas dan transparansi. Sehingga perlu dilakukan perbaikan ke depan.
"Baru-baru ini dibuka mereka yang saharusnya mengelola pajak kita dengan prudent, ternyata diselewengkan," ujarnya.
Menurut AHY, Pemerintah seharusnya tidak buru-buru meningkatkan pajak. Tetapi seharusnya terlebih dahulu memastikan pajak yang sudah diberlakukan terserap ke kas negara sebagai sepenuhnya dan digunakan untuk peruntukannya yakni pembangunan fisik, masyarakat serta kesehatan.
"Jadi perbaikan harus dimulai dari Pemerintahan itu sendiri. Dimulai dari Pemerintahan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota. Serta dibangun check and balance sehingga semua bisa mengawasi," jelasnya.
Terkait dengan ketertibatan generasi muda dalam politik, AHY mengatakan, partisipasi generasi muda selalu menjadi indikator seberapa sukses pemilu dijalankan. Tercatat pada Pemilu 2024 nanti sekitar 60% pemilih berusia 40 tahun ke bawah.
Baca Juga: Soimah Sakit Hati Ditagih Oknum Pegawai Pajak Merasa Diperlakukan Seperti Koruptor
"Artinya generasi milenial dan juga generasi Z banyak juga yang merupakan pemilih utama. Di sinilah harus dibangun literasi politik sehingga tidak hanya datang sekedar menggunakan hak suaranya tetapi juga harus memiliki alasan," jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Anies Bisa Kalahkan Ganjar Tergantung Wakilnya, Begini Uji Eksperimental SMRC
-
Murka Gegara Diperlakukan Bak Koruptor, Soimah Bongkar Tindakan Semena-mena Pegawai Pajak
-
Anas Urbaningrum Bebas! Anies Baswedan dan Demokrat di Ujung Tanduk, 'Koalisi' Tokoh Hijau Hitam dan Moeldoko Disinggung Rocky Gerung
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Jakmania Gerah Persija Dipimpin Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas, Pelatih: Nggak Tahu
- 1 Detik Gabung Bhayangkara FC Shayne Pattynama Cetak Rekor Jadi Pemain Termahal?
- Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
- Gantengnya Motor Petualang Yamaha TW200: Mesin Sekelas Tiger, Harga Premium Setara XMAX
Pilihan
-
PSS Sleman dalam Bahaya, Bintang Persija Tegaskan Ingin Lanjutkan Kemenangan
-
Siapa Raja Gol dan Assist BRI Liga 1? Egy Maulana Vikri Dikepung 4 Asing
-
Ogah Bernasib Seperti Yuran, Bojan Hodak Pilih Bungkam Soal Sanksi Ciro Alves
-
Temui Kasmudjo, Jokowi Tawarkan Bantuan Hukum Soal Dugaan Ijazah Palsu
-
Meski Anjlok, Penjualan Mobil Listrik Masih Unggul dari Mobil Hybrid di April 2025
Terkini
-
Sudah Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim Polri, Jokowi Tegaskan Siap Dipanggil
-
Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Tutup Pintu Damai
-
Ijazah Karyawan Ditahan, Wali Kota Solo Datangi Langsung Pelaku Usaha, Ini Hasilnya
-
Temui Kasmudjo, Jokowi Tawarkan Bantuan Hukum Soal Dugaan Ijazah Palsu
-
Tanggapi Viral Meme Mahasiswi ITB, Jokowi: Keblabasan, Kebangetan!