Foto Kaesang Pangarep (Instagram/uzoneindonesia)
Istilah politik dinasti, lanjut dia, kemudian digebyah uyah atau digeneralisir untuk semua jabatan publik yang melibatkan anak atau keluarga jabatan sebelumnya.
Menurutnya, tak bisa diartikan karena Jokowi pernah jadi Wali Kota Solo, kemudian saat ini Gibran yang menjabat, otomatis disebut politik dinasti.
"Padahal, kita tahu bahwa Gibran menjadi wali kota bukan karena warisan dari ayahnya. Tetapi melalui proses demokrasi, yaitu pilkada yang sudah sesuai regulasi yang ada. Gibran menjadi wali kota bukan karena diwarisi jabatan dari ayahnya, tetapi karena konstituen memilih Gibran pada pilkada," jelas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga: CEK FAKTA: Belum Genap Sebulan Nikah, Benarkah Kaesang dan Erina Mau Bercerai?
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Tambahan Cuan Akhir Pekan
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan