SuaraSurakarta.id - Klenteng Tien Kok Sie merupakan salah satu klenteng yang ada di Kota Solo.
Klenteng Tien Kok Sie yang berada di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo atau sebelah selatan Pasar Gede ini memiliki sejarah panjang.
Bahkan mengalami berbagai jaman, mulai sebelum dan sesudah kemerdekan, masa orde lama (orla), orde baru (orba) hingga reformasi.
Klenteng Tien Kok Sie ini dibangun tahun 1745. Ini dibangun oleh sekelompok pengusaha Tionghoa yang ada di Solo waktu itu.
Klenteng ini dibangun di tanah yang dikasih oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Untuk bangunannya itu akulturasi Jawa dan Tionghoa.
Klenteng Tien Kok Sie ini dipakai untuk tempat ibadah tiga agama, yakni Konghucu, Budha, dan Taoisme. Sehingga memiliki nama lain Vihara Avalokhiteswara yang berati tempat ibadah Tri Dharma.
"Dibangun tahun 1745. Ini dibangun untuk mewadahi orang-orang Tionghoa yang ingin beribadah, karena sebelum klenteng mereka beribadah di rumah masing-masing," ujar Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya, Minggu (15/1/2023).
Selain untuk tempat ibadah, dulu klenteng juga sebagai tempat sosialisasi. Dulu orang-orang selalu mampir ke klenteng, berdoa terus silahturahmi atau saling ngobrol, kan dulu belum ada media sosial (medsos) atau televisi.
"Dulu juga sebagai tempat sosialisasi, setelah beribadah mereka berkumpul saling ngobrol. Misalnya, orang punya kerja atau orang kesripahan (ada yang meninggal), jadi orang-orang akan tahu," katanya.
Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Kartu Ucapan Imlek 2023 dan Cara Membuatnya, Gratis!
Dari awal berdiri hingga sekarang bentuk klenteng masih asli tidak ada perubahan. Sejauh ini tidak ada pemugaran hanya perbaikan kecil-kecil saja, seperti dicat ulang dan itu dilakukan hampir setiap hari atau menjelang perayaan Imlek.
"Semua masih asli. Belum pernah ada pemugaran, paling hanya pengecatan ulang saja," sambung dia.
Sumantri menjelaskan, jika Klenteng Tien Kok Sie ini pastinya sudah melewati berbagai zaman dari awal berdiri hingga sekarang.
Dulu zaman Belanda relatif tidak ada permasalahan, terus pada masa kemerdekaan juga tidak ada masalah dan berjalan normal.
Pada masa pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta tidak ada masalah juga. Bahkan tanah yang dibangun klenteng ini dari keraton.
"Klenteng ini barang tentu sudah melewati berbagai zaman," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya