SuaraSurakarta.id - Efek jangka pendek konsumsi minuman beralkohol sering termasuk perasaan euforia ringan dan keadaan relaksasi akibat perubahan sementara pada pensinyalan otak.
Hal tersebut diungkapkan psikiater asal Spanyol sekaligus direktur The Balance Luxury Rehab Sarah Boss.
"Alkohol dapat mengganggu neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang membantu menyampaikan pesan antar neuron di otak, yang menyebabkan perubahan suasana hati, perilaku, dan pemikiran," kata dia seperti disiarkan Live Science dan dilansir ANTARA, Sabtu (14/1/2023).
Menurut American Addiction Centers, efek jangka pendek konsumsi alkohol moderat seperti kemerahan pada kulit dan kesulitan berkonsentrasi hingga gejala yang lebih parah, seperti muntah dan pingsan.
Efek lain penggunaan alkohol jangka pendek termasuk kehilangan koordinasi, perubahan suasana hati, tekanan darah tinggi, penglihatan tumpul, dan penurunan hambatan.
Setelahnya, akan muncul efek penarikan alkohol, yang biasa disebut sebagai hangover atau gejala tidak menyenangkan setelah konsumsi alkohol berlebihan.
Gejala kondisi ini biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung bervariasi dari orang ke orang. Ini bisa termasuk sakit kepala, kelelahan, mual dan dehidrasi, kata dokter di ASDA, Inggris, Dr Kathryn Basford.
Dia mengatakan, alkohol menghambat produksi vasopresin tubuh, hormon yang memberi tahu tubuh untuk menahan air di ginjal. Tanpa ini, air langsung masuk ke kandung kemih dan membuat tubuh dehidrasi.
"Sakit kepala adalah reaksi otak terhadap kehilangan cairan ini, sedangkan mual dan kekurangan energi adalah respons tubuh terhadap kadar gula darah yang rendah dan hilangnya mineral dan elektrolit yang membantu tubuh berfungsi dengan baik," kata dia.
Baca Juga: YES! Berkat Pak Yan Koster, Setiap Tahun Ada Hari Arak Bali
Semakin banyak seseorang minum, maka semakin besar kemungkinan dia akan merasakan efek ini, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk pulih.
Gejala hangover cenderung hilang dalam waktu 24 jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung tidak menimbulkan masalah kesehatan yang bertahan lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
Jambret Wanita Muda di Simpang Balapan, Dua Orang Nyaris Diamuk Massa, Ini Kronologinya
-
Dua Remaja Pelaku Pembacokan Ustaz Muda di Kartasura Ditangkap, Ini Identitasnya
-
Esemka Diuji Nyali! Penggugat Nekat Bawa Mobil ke Pabrik untuk Pembuktian
-
Badan Pangan Nasional Temukan Ikan Asin di Pasar Legi Mengandung Formalin
-
Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas