SuaraSurakarta.id - Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 berpusat di 90 kilometer arah tenggara Pacitan terjadi pada Senin (9/1/2022) malam.
Tak hanya di Pacitan, gempa ini juga dirasakan di daerah Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri dan Nganjuk.
Warga Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Dhava mengungkapkan detik-detik menegangkan saat merasakan getaran gempa bumi di wilayahnya.
"Waktu di dalam rumah lantai sempat bergetar dan atap rumah berbunyi berderit. Lalu, di kejauhan terdengar bunyi kentongan," ungkap Dhava dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Kamis Subuh Papua Kembali Digoyang Gempa, Cianjur Juga
Hal senada diutarakan Purwono warga Kecamatan Wonogiri Kota. Ia mengaku sempat merasakan lantai teras rumahnya bergoyang-goyang.
Bahkan kata dia, beberapa grup WhatsApp (WA) miliknya ramai dengan informasi gempa. Dia memastikan lagi gempa tersebut setelah membuka internet.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa yang berpusat di laut sebelah tenggara Pacitan, Jawa Timur pada Selasa malam (9/1/2023) tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berlokasi di zona megathrust.
Daryono juga mengatakan Gempa Pacitan yang terjadi pada pukul 19.26 WIB itu dipicu oleh tumbukan antarlempeng, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust faul," terang Daryono.
Baca Juga: Diguncang Gempa Magnitudo 5.2, Pasien Rumah Sakit di Jayapura Berhamburan Keluar
Gempa ini, berdasarakan lokasi dan kedalamannya termasuk dalam jenis gempa bumi dangkal.
Gempa tektonik ini berpusat di laut, tepatnya di titik koordinat 8,93 Lintang Selatan dan 111,13 Bujur Timur, atau sekitar 70 Km arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 59 km.
"Bukan gempa sesar. Tidak potensi merusak dan tidak berpotensi tsunami," lanjut dia
Berita Terkait
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita