SuaraSurakarta.id - Rekonsiliasi dua kubu di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo berdampak positif dengan hidupnya berbagai kegiatan budaya.
Salah satyuya latihan menari yang kembali bisa digelar di Sasana Morokoto Kompleks Keraton Solo.
Cicit Paku Buwono XII atau PB XII, RAj Koes Setiah Nareswari Tanjung Ayu mengaku bahagia kembali bisa berlatih menari.
Gadis yang duduk di bangku kelas 9 SMP itu telah lama tak berlatih di lokasi tersebut.
Baca Juga: Ajukan Syarat untuk Revitalisasi Keraton Solo, Gibran: Semua Keluarga Besar Setuju
"Dulu, saat masih SD latihannya di Morokoto. Tahun berapa ya, 2015-2016 an kalau gak salah. Sekarang, sudah bisa lagi dipakai latihan di sini," ungkap sosok yang akrab disapa Ayu itu dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Senin (9/1/2023).
Ketertarikannya di dunia seni tari sudah nampak sejak usia dini. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, dirinya telah mempelajari tarian rakyat seperti Serimpi, Gambyong dan masih banyak yang lain.
Tak hanya tarian semata, melainnya dirinya juga melatih diri dengan mengikuti ekstra kurikuler karawitan.
"Kalau di keraton, ikutnya tari. Tapi, kalau di sekolah karawitan. Suka dengan kesenian," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh RAj Kus Ayu Darmastuti Ramadhani. Gadis berusia 14 tahun itu juga menyukai kesenian khususnya tari. Dia mengaku sedih, lantaran tak dapat berlatih di lokasi tersebut.
Baca Juga: Dua Kubu Keraton Solo Berdamai, Polresta Solo Upayakan Restorative Justice Soal Laporan ke Polisi
"Banyak kenangannya di sini (Sasana Morokoto). Dikenalkan tari itu ya di sini. Latihannya juga di sini," ungkap gadis itu polos.
Selama tak bisa berlatih di Sasana Morokoto, gadis yang akrab disapa Astuti itu mengaku, berlatih di Kayonan yang merupakan tempat tinggal dari GKR Timoer Rumbai.
"Latihannya di sana (Kayonan)," jelas dia.
Dirinya berharap, dengan dapat latihan di Sasana Morokoto mampu melatih kemampuannya dalam menari. Termasuk, dapat melihat langsung peninggalan dari leluhurnya
"Semoga, bisa terus latihan di sini. Dan, seni tari Keraton Solo tetap lestari," kata Astuti.
Berita Terkait
-
Sejarah Gamelan Sekaten, Tradisi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Solo
-
Remaja 17 Tahun Ditangkap dalam Tragedi Penusukan Kelas Menari yang Tewaskan 2 Anak
-
Hujan Deras, Panggung Ambruk saat Penampilan Anak-Anak, Netizen Kecam Penyelenggara
-
Kunjungi Raja Mangkunegara X, Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Diduga Gelar Pernikahan di Keraton Solo
-
24 Ribu Penari Semarakkan Festival Sulsel Menari 2024, Potensial Masuk Kalender Pariwisata
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin