Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 23 Desember 2022 | 13:18 WIB
Peringati Hari Disabilitas Internasional, Bupati Klaten dan Camat Polanharjo Terima Anugerah Prakarsa Inklusi. [dok]

SuaraSurakarta.id - Peringati Hari Disabilitas Internasional, Bupati Klaten dan Camat Polanharjo menerima penghargaan Anugerah Prakarsa Inklusi.

Penghargaan kepada Bupati Klaten, Sri Mulyani dan Camat Polanharjo Joko Handoyo menerima penghargaan Anugerah Prakarsa Inklusi dari Komite Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia.

Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan KND Republik Indonesia Dante Rigmalia kepada Camat Polanharjo, Joko Handoyo di Balai Desa Ponggok, Kabupaten Klaten.

Penyerahan ini merupakan satu rangkaian dari penyerahan anugerah yang sama kepada Bupati Klaten, Sri Mulyani di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Klaten pada 21 Desember 2022.

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan secara Door to Door kepada Penyandang Disabilitas di Bali

Dua anugerah tersebut menyusul penghargaan serupa kepada PT Tirta Investama – Pabrik Klaten (AQUA Klaten) pada bulan September lalu.

Apresiasi ini diberikan kepada Klaten karena kolaborasi aktif dalam mengembangkan lingkungan kondusif dan kesempatan yang sama pada disabilitas untuk mendapatkan akses yang sama sebagai Warga Negara Indonesia.

Hadir dalam kegiatan tersebut Relawan Inklusi Center Kecamatan Karanganom, Kepala Pabrik PT Tirta Investama – Pabrik Klaten (AQUA Klaten), Penyandang Disabilitas dari seluruh Klaten dan dinas terkait.

Dante Rigmalia, Ketua KND didampingi 3 komissionernya mengikuti rangkaian kegiatan selama 3 hari di Klaten.

Selain menyerahkan Anugerah Prakarsa Inklusi, bersama tim juga melakukan dialog dengan pemangku kepentingan yang ada. Pesan-pesan dan semangat inklusif disampaikan sebagai bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Banjarnegara Berharap Bisa Terlibat dalam Pesta Demokrasi

Secara terminologi Inklusi merupakan sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda.

Saat ini masyarakat banyak yang belum memahami bahwa sekolah inklusi atau inklusi center adalah sekolah dengan metode khusus untuk mengembangkan bakat khusus yang dimiliki disabilitas. Selain itu juga sebagai wadah untuk berinteraksi antara sesama disabilitas maupun keluarganya.

Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, Dante Rigmalia yang hadir secara khusus bersama timnya menyampaikan bahwa tantangan terbesar bahwa masih ada stigma di keluarga sendiri yang menghambat disabilitas untuk berkembang.

"Saya multidisabilitas, tetapi saya beruntung keluarga saya bisa memahami dan memberikan kesempatan saya untuk mengembangkan potensi saya. Disabilitas jangan dikonotasikan negatif. Inklusi center yang tumbuh dari level desa dan kecamatan ini adalah praktik baik. Kita harus dorong hal baik ini," kata Dante.

"Pada momen Hari Disabilitas Internasional ini, saya sampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, relawan, pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, desa, akademisi juga AQUA Klaten yang telah memfasilitasi, memberikan perhatian dan pendampingan pada disabilitas," tambahnya.

Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani dalam sambutannya menyampaikan, Anugrah Prakarsa Inklusi ini adalah pencapai bersama seluruh masyarakat Klaten dalam penghormatan pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan itu juga mengarahkan OPD strategis terkait Bappeda, Dinsos, Disdik, Dinkes, Disnaker serta Disdukcapil mengadakan pertemuan teknis lebih mendalam untuk memaksimalkan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Arahan tersebut disampaikan seraya menutup Diskusi Publik bertajuk Dari Desa/Kecamatan menuju Indonesia Inklusif.

Camat Polanharjo. Joko Handoyo HS, menjelaskan, data dari Dinas Sosial Kabupaten Klaten menyebutkan di Kecamatan Polanharjo terdapat 417 jiwa disabilitas, sementara secara total di Kabupaten Klaten tercatat 11.661 jiwa disabilitas. Mereka dikategorikan dalam 4 kelompok yaitu disabilitas fisik, intelektual, mental dan sensorik.

Load More