SuaraSurakarta.id - Memberikan apresiasi kepada anak akan memberikan semangat baru. Mereka akan termotivasi untuk menjadi yang lebih baik.
Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwijojo menekankan pentingnya dua jenis apresiasi dari orang tua bagi anak, yakni material rewards dan social rewards.
"Kalau material rewards merupakan apresiasi yang diberikan dalam bentuk benda seperti makanan ringan favorit anak, mainan, stiker atau benda lainnya," kata Vera dikutip dari ANTARA, Minggu (13/11/2022).
Sementara bentuk apresiasi lainnya yang penting bagi perkembangan sang buah hati yaitu social rewards.
Apresiasi itu terdiri dari tiga bentuk yaitu afeksi seperti memberi pelukan, tepukan di pundak, dan ciuman di pipi.
Lalu ada juga kata-kata pujian, serta yang terakhir berbentuk aktivitas seperti orang tua bermain dengan anak tanpa memegang gadget sehingga waktu bersama menjadi berkualitas.
Pemberian kedua jenis apresiasi itu penting bagi anak untuk merayakan pencapaian yang sudah didapatkannya dan bisa meningkatkan kepercayaan diri sang buah hati.
Pencapaian yang dimaksud pun tidak harus selalu yang bersifat besar namun bisa dimulai dari perbuatan kecil yang bernilai positif misalnya seperti menyikat gigi tanpa disuruh atau merapikan tempat tidur sendiri.
Ada baiknya setiap apresiasi yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya perlu disesuaikan dengan setiap pencapaian yang dilakukan.
Baca Juga: Nikita Mirzani Disindir Keras Psikolog, Dia Cuma Cari Sensasi Saja
Orang tua juga bisa memberikan apresiasi yang sesuai dengan membuat kesepakatan dengan sang buah hati.
Sebagai contoh ibu dan anak menyepakati bahwa anak akan mendapatkan apresiasi berupa coklat kesukaannya jika hari ini dia ingat untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa diingatkan.
Namun untuk beberapa pencapaian yang bisa berdampak positif untuk jangka panjang, orang tua bisa memberikan apresiasi lebih sehingga anak semakin semangat melakukan tanggung jawab-nya.
"Ada kalanya, reward perlu diberi bobot lebih untuk membentuk perilaku-perilaku yang diharapkan muncul pada anak," ujar Vera.
Berita Terkait
-
Psikolog Lita Gading Soroti Sikap Natalie Holscher yang Pamer Uang Saweran Saat Nge-DJ
-
Jakarta Siapkan "Teman Curhat 24 Jam": Konsultasi Psikolog Gratis, Cek Caranya!
-
Klarifikasi Novita Tandry Disebut Tak Kantongi Izin Sebagai Psikolog Klinis
-
Apa Saja Syarat Menjadi Psikolog? Novita Tandry Tengah Jadi Perbincangan
-
Siapa Suami Lisa Mariana? Disentil Psikolog gegara Istri Usik RK, Harga Dirinya Dipertanyakan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita