SuaraSurakarta.id - Dunia pendidikan di Kabupaten Sragen digegerkan dengan kasus perundungan siswi oleh oknum guru.
Siswi berinisial SF (14) dikabarkan menjadi korban perundungan oleh guru matematika berinsial SWN karena tak mengenakan jilbab.
Kepala SMAN 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih membenarkan terjadinya perundungan tersebut.
Meski demikian, dirinya memastikan jika dugaan perundungan tersebut hanya mengerucut ke satu oknum guru saja.
"Kita harus introspeksi lagi untuk pelaksanaan di lapangan seperti yang diharapkan. Setelah adanya ini, juga ada hikmah besar," kata Suranti, Jumat (11/11/2022).
Dirinya menegaskan, kasus itu juga bakal mengevaluasi mengingat sekolah SMA N 1 Sumberlawang adalah sekolah penggerak.
"Kita diamanahi sama orang tua untuk mendidik anak selama di sekolah menjadi kewajiban kami, semaksimal mungkin bapak ibu mengajar sesuai poksinya, memaksimalkan waktunya," paparnya.
Harapannya, tidak ada lagi aksi bullying di sekolah. Dinilai Suranti, saat ini banyak pengaruh buruk yang memengaruhi para anak untuk melakukan bullying. Dua di antaranya adalah pergaulan dan media sosial.
"Tak dipungkiri perubahan zaman digital saat ini, Jadi harapan kami ini menjadi pemahaman bagi anak-anak mengenai bullying. Sebab, kita perlu berikan pemahaman sedari dini agar bisa menghindari dan meningkatkan kepedulian," tegasnya.
Baca Juga: Diduga Ada Sosok di Belakang Susi, Biasanya Tak Pakai Jilbab, Jaksa: Pakai Handsfree?
Dari informasi yang dihimpun, perundungan itu bermula saat korban mendapat nasihat dari pelaku di depan teman sekelasnya.
Saat itu, SWN diduga berkata jika percuma pintar pelajaran matematika jika korban tidak memakai jilbab.
Sontak saja, setelah mendapatkan perundungan itu, korban menangis dan mengadu ke orang tuanya.
"Oknum guru itu bilangnya kamu orang islam kok nggak pakai hijab. Benar kamu pintar matematika, tapi agama jauh lebih penting," ungkap orangtua korban, Agung Purnomo, Jumat (11/11/2022).
"Pakai hijab lebih penting. Apalah artinya pintar matematika kalau tidak pakai jilbab," lanjut Agung usai mendengar cerita dari putrinya
Tak terima dengan perlakuan yang diterima putrinya, Agung akhirnya melaporkan kasus perundungan itu ke Polres bersama sang putri didampingi istrinya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Gusti Moeng Akui Sempat Dapat Pertanda Sebelum PB XIII Wafat
-
Jenazah PB XIII Hangabehi Dimakamkan Rabu, Transit di Lodji Gandrung
-
Keluarga Keraton Solo Ungkap Tata Cara Pemakaman PB XIII Hangabehi
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
Wafat Karena Sakit, Ini Perjalanan PB XIII Hangabehi Menjadi Raja Keraton Solo