Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 03 November 2022 | 15:51 WIB
ilustrasi mandi. Masalah mandi saja bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik seorang lansia. (pixabay/tookapic)

SuaraSurakarta.id - Seorang lansia harus menjalani kehidupan dengan teratur dan disiplin. Jika tidak, akan memberikan masalah pada kondisi fisiknya yang sudah mulai menua. 

Masalah mandi saja bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik seorang lansia. 

Pakar dermatologi dan venerologi dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV menyarankan lansia mandi maksimal lima hingga 10 menit guna mencegah kulitnya semakin kering.

"Itu pun enggak berendam, mandi biasa," ujar Amelia dikutip dari ANTARA pada Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Edan, Sudah Bau Tanah Lansia di Tangsel Setubuhi Remaja SMP, Ketua RT: Ditangkap Buser

Amelia mengatakan, lansia sebaiknya memilih air yang hangat dan sabun yang tidak bersifat iritatif karena akan menyebabkan kulit semakin kering. Sabun yang bersifat iritatif di antaranya mengandung antibakterial atau yang berfungsi untuk memutihkan kulit.

Lebih lanjut mengenai sabun, dia menyarankan yang sifatnya cair ketimbang batang, salah satunya karena berisik terkontaminasi bakteri akibat penggunaan bersama dengan anggota keluarga lainnya.

"pH untuk sabun batang lebih tinggi jadi bersifat alkali, itu yang bisa membuat kulit jadi lebih kering. Karena pH kulit sekitar 4,5 - 5,5, jadi sifatnya lebih ke asam," kata dia.

Amelia menyarankan lansia juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk masalah-masalah kulit kering yang dialami, karena tidak semua sabun bisa digunakan dan tidak semua pelembap bisa digunakan untuk semua kasus.

Menurut dia, pada kasus kulit kering derajat ringan, obat yang diberikan berbeda dengan derajat yang sudah berat. Ini juga berlaku pada kondisi kulit kering ditambah infeksi yang ditatalaksana berbeda dengan tanpa infeksi.

Baca Juga: Doa Mandi Wajib Pria: Ini Bacaan Niat dan Tata Caranya

"Paling tidak bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien. Paling tidak, tidak gatal, kulitnya lembap, lebih nyaman dengan menjalani hari-harinya," kata dia.

Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila kulit kering belum juga sembuh dalam beberapa hari. Amelia mengatakan, ini mungkin bukan masalah kulit kering biasa melainkan ada penyebab lain yang harus dicari dan diobati.

Amelia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik tempatnya praktik datang dengan penyakit penyerta lain seperti gula tidak terkontrol, dan akhirnya kulit menjadi gatal.

Kasus lain, gatal yang berpindah dari satu organ tubuh ke bagian lainnya, tidak ada lesi kulit dan hanya tampak kulit kering dan bersisik.

"Itu kondisi kulit kering dengan derajat ringan. Pengobatannya bisa mulai dengan sabun, pelembap yang tepat, kasih tambahan obat oles," ujar Amelia.

Dalam kesempatan itu, terkait mandi, dokter spesialis kulit dan kelamin dr Yustin Sumito, SpKK menyarankan lansia menggunakan air suam-suam kuku dan membilas tubuh terakhir dengan air dingin.

"Jadi tidak terlalu kaget. Setelah itu langsung dioleskan pelembap. Itu akan sangat membantu (mencegah kulit semakin kering)," demikian saran dia.

Load More