SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencoret anggaran pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas wali kota dan wakil wali kota tahun 2023 nanti.
Padahal, pemakaian mobil listrik merupakan instruksi presiden (Inpres). Gibran pun siap menerima sanksi karena tidak mengindahkan inpres pemakaian mobil listrik.
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan jika langkah Wali Kota Gibran sangat tepat dan benar. Bahkan bisa ditiru oleh kepala daerah dan pejabat yang lain.
"Itu bisa ditiru, itu sangat betul. Kepala daerah tidak usah ikutan pusat, kalau pusat itu kan duite banyak. Untuk menteri silahkan lah dan kepala daerah tidak penting," kata dia, Rabu (2/11/2022).
Joko menjelaskan, jika mobil wali kota masih bagus dan bisa digunakan kan. Mobil listrik itu lifestyle saja, tidak usah mengikuti pemerintah pusat.
"Mobilnya wali kota masih bagus kan?, yaudah pakai yang ada saja. Itu lifestyle saja, tidak usah mengikuti pusat. Pusat duite banyak, jadi biar saja," ungkap dia.
Menurutnya, untuk yang di daerah-daerah lebih baik uangnya digunakan kepentingan lainnya. Apalagi masih banyak warga miskin yang ada di daerah, itu malah lebih penting.
"Daerah-daerah itu tidak usah ikut-ikutan. Mobil listrik itu lifestyle, urgennya apa di daerah, jadi nanti dulu dipikirin itu uangnya untuk lain. Mungkin nanti pas ganti wali kota 2024, ini masih dua tahun lain," katanya.
Joko mengatakan, adanya subsidi dari pemkot untuk Batik Solo Trans (BST) sampai akhir cukup bagus.
Baca Juga: Pakar Lingkungan Tolak Saran Gibran Larang Pedagang di CFD, Sebut Hal Itu Tak Selesaikan Masalah!
Djoko menjelaskan jika inpres yang dibuat itu pelaksanaannya secara bertahap. Bahkan dalam inpres itu dibuat ada motif bisnis.
"Inpres itu kan bertahap, inpres itu kebutuhan bisnisnya juga. Orang sudah investasi, kok tidak ada yang beli makanya dibuat aturan itu," sambung dia.
Djoko menambahkan, daerah juga berpikir jika kebutuhan rakyat yang ada di daerah itu apa. Apalagi kebutuhan untuk mobil listrik itu cukup besar.
Keputusan Wali Kota Solo yang menghapus anggaran untuk membeli mobil listrik bisa menjadi percontohan daerah lain.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika saat ini belum mendesak untuk membeli mobil listrik.
Skala prioritas saat ini adalah untuk kepentingan rakyat. Di mana dana untuk membeli mobil listrik bisa untuk membangun pasar atau taman cerdas di kelurahan-kelurahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus