SuaraSurakarta.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah mulai melandai. Bahkan sudah tidak ada lagi informasi dari kasus pada hewan ternak tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Lusia Dyah Suciati menyebutkan kasus wabah PMK pada hewan ternak di wilayah ini, sudah mulai melandai.
"Kasus PMK pada hewan ternak di Boyolali sudah melandai, artinya tidak ada laporan dari kandang peternak adanya tambahan kasus lagi," kata Lusia Dyah Suciati, dikutip dari ANTARA pada Minggu (30/10/2022).
Menurut Lusia, kasus PMK sudah melandai sekitar satu bulan ini. Disnakkan tidak menerima adanya laporan tambahan kasus dari kandang-kandang ternak sapi maupun kerbau.
Baca Juga: Gagal Nikah, Delia Septianti Bantah Hubungannya dengan Adhe Masly Cuma Settingan Buat Bisnis Sapi
Lusia menjelaskan jumlah kasus PMK di Boyolali terus berkurang per Jumat (28/10), jumlah sapi yang dinyatakan suspek sebanyak 5.842 ekor, mati 112 ekor, potong paksa 14 ekor, dijual 121 ekor, dan yang sudah sembuh 5.612 ekor sehingga sisa kasus tinggal 15 ekor.
"Kami hingga kini belum ada laporan lagi penambahan kasus PMK. Kami beberapa hari ini, tidak ada laporan tambahan kasus," katanya.
Kendati demikian, Disnakkan Boyolali terus gencar melakukan penanganan kasus PMK pada hewan ternak dengan melakukan vaksinasi dan memasang penandaan identitas atau eartag yang tersebar di 22 kecamatan di kabupaten ini.
Kegiatan vaksinasi kepada hewan ternak sudah dilakukan di 22 kecamatan di Boyolali tetapi belum seluruhnya dilakukan sehingga Dinkes gencar agar kasus PMK segera selesai.
Dia mengatakan realisasi vaksinasi PMK dosis pertama selama dua hari terakhir bertambah 1.080 ekor sapi sehingga total menjadi 18.102 ekor yang tersebar di 22 kecamatan.
Baca Juga: Satgas PMK Minta Pemerintah Jabar Fokus Pengobatan dan Vaksinasi
"Kami masih mempunyai stok vaksinasi PMK cukup sehingga kegiatan terus dikejar agar segera selesai. Kami tidak menargetkan berapa ternak yang akan divaksinasi. Namun, setiap ada stok vaksin langsung disuntikkan," katanya.
Selain itu, kata dia, penanganan PMK juga melalui pemasangan penandaan identitas atau eartag pada hewan ternak di Boyolali. Pada penandaan dengan menggunakan eartag barcode dapat mengetahui identitas hewan ternak baik populasinya, kondisi kesehatan dan pemilik. Jika dengan memindai (scan) akan keluar informasi tentang identitas dan kesehatan hewan termasuk vaksinasi.
Dalam sepekan ini, untuk pemasangan earteg kepada hewan ternak bertambah 1.839 ekor sehingga realisasinya total sudah mencapai 7.327 ekor yang tersebar di 22 kecamatan. Jumlah itu, akan terus bertambah sehingga sapi dan kerbau di Boyolali semuanya terpasang eartag.
Berita Terkait
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
Tak Percaya Muridnya yang Sebut Sapi Makan Martabak, Pak Ribut Guru Viral di TikTok Buktikan Langsung!
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Viral Video Susu Sapi Terbuang, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Tolong Prioritaskan Peternak Lokal
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu
-
Waspada! Kasus DBD Masih Mengancam, Ini Dia Fakta Terbaru dari Boyolali