Di Solo, ada sejumlah gerakan lokal yang mendorong pemain Tionghoa kembali eksis di sepak bola. Gerakan tersebut secara tak langsung turut membumikan keberagaman dan perdamaian lewat si kulit bundar.
Salah satu inisiatif datang dari Tunas Nusa Harapan. Selain bergiat di pembinaan kelompok umur, klub anggota Persis Solo itu memiliki klub lansia dan SSB yang aktif mendorong munculnya kembali bakat-bakat baru pemain bola dari etnis Tionghoa.
TNH sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Tim itu dahulu bernama Thing Nin Hwe, berisi pemain-pemain bola keturunan Tionghoa.
Selepas berubah nama menjadi Tunas Nusa Harapan, klub tersebut lebih heterogen dengan pemain dari beragam suku dan ras. TNH lansia yang berlatih setiap Kamis sore tak ubahnya miniatur Indonesia.
Baca Juga: Viral! Koh Steven Telah Mengislamkan 63 Ribu Orang, Al Jazeera Menyebutkan Hal Itu
Para pemain berasal dari beragam kalangan mulai etnis Tionghoa, Jawa hingga Arab. Tak jarang mereka mengajak anak atau cucu untuk menonton pertandingan. Kohesi sosial terbentuk secara alami lewat perjumpaan rutin di lapangan hijau.
“Nyewa lapangan ya urunan, meski Pak Isnugroho (pengurus TNH lansia, eks Persis) masih sering tombok,” ujar Wewek sambil terkekeh.
TNH mulai menyasar pembinaan usia dini dengan mendirikan SSB pada September 2021. SSB TNH mewadahi kelompok U-6 dan U-12. Mereka rutin berlatih Rabu dan Minggu di Lapangan Karangasem.
“Kami tidak hanya fokus melatih skill, tapi juga menanamkan karakter dan sikap toleran,” ujar pelatih dan salah satu penggagas SSB TNH, Didik Kuntadi.
Sejauh ini anggota SSB TNH hampir 100 orang, lima di antaranya adalah anak keturunan Tionghoa. Didik mengakui tak mudah mengajak anak-anak Tionghoa berlatih bola, terlebih dengan kegiatan sekolah yang menumpuk.
Baca Juga: Cerita Djoko Wahyudi Teman SMA Presiden Jokowi, Ijazahnya Pernah Ditawar Rp10 Miliar
“Sekolah-sekolah sekarang banyak yang pulang sore, ini jadi kendala tersendiri,” ujar eks pemain Persis periode 1990-an ini.
Berita Terkait
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
Libur Lebaran di Solo: Rekomendasi Kolam Renang Keluarga yang Asyik
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Solo, Kunjungi Bersama Keluarga saat Pulang Kampung
-
Anime Solo Leveling: Teori di Balik Sung Jin-Woo Mampu Mengerti Bahasa Monster
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi