Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 18 Oktober 2022 | 17:52 WIB
Ilustrasi kendaraan listrik [Foto: ANTARA]

SuaraSurakarta.id - Kira-kira berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun industri kendaraan listrik?

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation Toto Nugroho mengatakan dibutuhkan dana sekitar USD15 miliar atau setara Rp232,03 triliun (kurs Rp15.469) untuk membangun industri kendaraan listrik.

Dana itu, kata Toto, hanya bisa diperoleh lewat kerja sama strategis dengan mitra global.

Saat ini, IBC telah menjalin kerja sama dengan mitra global, di antaranya Aneka Tambang dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend dalam proyek baterai kendaraan listrik.

Baca Juga: Era Industri Kendaraan Listrik, Pemerintah Diminta Keluarkan Banyak Insentif

Selanjutnya, kerja sama serupa dengan mitra LG Energy Solution, perusahaan asal Korea Selatan.

"Diperlukan sekitar lebih dari 2.000 ME energi bersih untuk mendukung integrasi EV battery ini," ujar Toto, Selasa (18/10/2022).

Untuk mencapai itu, kata dia, terdapat tantangan yang menghantui pengembangan industri kendaraan listrik. Salah satunya, teknologi mengubah nikel menjadi baterai untuk kendaraan listrik.

"Tentu membutuhkan tidak hanya teknologi tapi juga investasi yang sangat besar. Termasuk juga tenaga kerja yang memiliki kapabilitas di bidang ini. sehingga hal ini juga perlu diperkuat," kata dia.

Toto optimistis industri kendaraan listrik di Indonesia bisa terbangun. Hal ini dilihat, dari potensi pasar sampai sumber daya alam yang melimpah.

Baca Juga: Begini Gagasan Skema Penggunaan Mobil Listrik Pemkab Malang

"Kenapa? karena sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah, kita punya nikel, lalu aluminium Indonesia juga memiliki pangsa pasar yang besar untuk industri otomotif. Kita punya 1,5 juta kendaraan per tahun, lalu motor 8 juta unit per tahun," kata dia.

IBC merupakan konsorsium yang terdiri dari empat BUMN yaitu MIND ID, Pertamina, PLN, dan Aneka Tambang. [rangkuman laporan Suara.com]

Load More